When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Nean terkulai lemah tidak berdaya di atas lantai rumah sakit. wajahnya yang awalnya putih bersih, kini memar kemerahan, di sudut bibir dan hidungnya terdapat noda darah akibat pukulan keras yang Danial berikan. “AAARRGGGHHHH!” Danial berteriak marah saat kembali melihat wajah Nean. Lelaki paruh baya itu begitu kecewa dengan Nean. Tidak pernah terlintas di pikiran Danial jika Nean akan setega itu kepada Lovinta, putri semata wayangnya. “Om, sudah, om,” lerai Ivan yang masih berusaha memegangi tubuh Danial agar lelaki paruh baya itu tidak kembali menghajar Nean. Saat Danial berteriak ‘ceraikan Lovinta’ jujur saja Ivan terkejut bukan main, asumsinya bahwa Nean dan Lovinta masih berbacaran, ternyata sudah berstatus sebagai suami dan istri. sungguh rumit kehidupan rumah tangga ini. “Samp