When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Satu minggu telah berlalu dari kejadian di mana Lovinta meregang nyawa masih terngiang di kepala Nean. Selama satu minggu belakangan ini lelaki itu terus saja dibayangi oleh wajah Lovinta sampai-sampai membuat kewarasannya mulai terganggu. Di dalam hati lelaki itu sangat ingin menjenguk Lovinta di rumah sakit, namun niatnya itu diurungkan karena pasti Danial tidak akan mengizinkannya. Keseharian lelaki itu selama satu minggu ini adalah hanyalah mengurung dirinya di dalam kosan yang dahulu sempat menjadi tempatnya tinggal. Selama itu pula nafsu makannya berkurang dan itu menjadi penyebab utama badannya mulai mengurus terlihat seperti tidak terurus. “Jangan sakiti kakakku, karena dia adalah seseorang yang paling berjasa semasa hidupkku,” “Tapi aku mencintamu,” “Kakakku lebih mencint