When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Gilang yang tidak sengaja melintas di area tanah lapang pun terhenti ketika melihat Lovinta sedang bersama dengan gadis yang ditemuinya di dapur dan satu wanita renta yang tidak asing wajahnya, namun dia lupa siapa namanya. Lelaki itu semakin mempercepat langkahnya saat wanita paruh baya menarik pergelangan tangan gadis yang ditemuinya di dapur tadi. Ada sedikit perdebatan di sana. Lelaki itu menghentikan langkahnya saat mereka sedang beradu mulut. “Kenapa nenek menyembunyian ini semua?” Lovinta memangis histeris di sana. Air matanya mengucur deras seolah tidak mau dihentikan. “Nenek kenal sama kakak ini?” Zee mulai memberanikan diri untuk bertanya. Namun, Diah bungkam seolah tidak mendengar pertanyaan itu. “Nenek kenapa tega membohongi kita semua?” Lovinta semakin menangis saat Di