44

1140 Words

Lovinta tengah sibuk menyuapi sang papa dengan bubur yang biasanya diberikan oleh pihak rumah sakit. Membutuhkan kesabaran yang lebih untuk membujuk lelaki itu makan bubur itu. “Lovinta, papa sudah kenyang,” ucap lelaki, merasakan bubur yang mendarat di lidahnya membuat perutnya mual dan ingin memuntahkan semua isi di dalamnya. “Papa, tapi ini baru beberapa suap. Makan lagi ya.” Lovinta berucap dengan senyuman. Danial menggeleng pelan. “Papa sudah kenyang, lebih baik sekarang minum obatnya.” Lovinta menghela napasnya pelan. “Baiklah, sekarang papa boleh meminum obatnya.” Lovinta membuka beberapa bungkus obat itu lalu diberikan kepada Danial. Saat Lovinta tengah memperhatikan sang papa meminum obatnya, tiba-tiba sura decitan pintu terdengar. “Danial, mama sudah bilang berkali-kali

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD