17

1301 Words

Satu bulan telah berlalu dari kejadian kecelakaan itu dan kini semuanya kembali normal. Semuanya menjalani aktivitas seperti hari-hari biasanya. Namun, di perusahaan Gilang namapak tidak baik-baik saja ketika didatangi oleh lelaki paruh baya yang selalu membuat Gilang harus menahan emosinya setiap kali bertatap muka dengannya. Lelaki itu menatap malas sang papa yang sedang mencoba berbicara padanya. “Ivan, kamu dengar papa tidak sih?” Dhanu mulai melayangkan protes kerena lelaki itu sudah kehabisa kesabaran terus saja tidak dianggap keberadaanya oleh Gilang. “Saya tidak mengundang anda untuk datang ke sini. Lalu kenapa saya harus meladeni ocehan tidak bermutu anda?” Gilang bertanya dengan berani. Meskipun lelaki itu tahu emosi Dhanu sedang tidak stanil saat ini, tapi Gilang tidak ped

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD