When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Danial mengejar Diah tanpa bisa dicegah lagi oleh Edera. Lelaki itu masuk ke sebuah ruang rawat inap dan di sana dia menemukan Zee yang sedang duduk menikmati makanannya. Mulut yang awalnya terbuka itu seketika terkatup rapat saat melihat betapa familiarnya wajah lelaki yang tiba-tiba saja masuk itu. “Zenna,” gumam lelaki itu. kakinya semakin melangkah mendekat untuk merengkuh tubuh anak gadisnya yang selama ini dikabarkan meninggal. “Jangan sentuh cucuku!” Diah menghadang pergerakan Danial agar tidak menyentuh Zee. Diah tidak rela jika cucunya semakin menderita. “Mah, tapi dia anakku,” ucap Danial nadanya mulai melemah. Lelaki itu menyerah atas hukuman yang luar biasa diberikan Diah kepadanya. “Mah, izinkan aku untuk memeluk anakku lagi.” lelaki itu menatap Diah memohon, namun wanit