When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Sesuai dengan janji Zee. Pagi ini Zee dan Ettan berjalan-jalan mengelilingi kampung, setelah itu ke duanya mampir ke panti untuk menengok para anak-anak yang sedang asyik dengan kegiatan masing-masing. “Selamat pagi, Budi.” Zee menyapa dengan senyumnya yang manis. Begitu pula dengan Budi, namun saat lelaki remaja itu menatap Ettan, pandangannya berubah sengit. “Kak Zee, kenapa kakak pergi ke panti sama dia?” Budi bertanya menatap Zee dengan kening yang mengerut. Sejak dahulu Budi memang tidak menyukai Ettan. “Memangnya kenapa? Dia baik kok, iya kan Ettan. Emangnya kamu pernah ketemu sama Ettan? Ingat loh apa kata umi, kita harus baik kepada sesama manusia.” Zee mencoba memberikan nesehat untuk Budi agar lelaki remaja itu menghilangkan prasangka buruknya. “Budi akan bersikap baik jik