29

1091 Words

Danial duduk terdiam di bangku taman dengan tangan yang menggengam sesuatu berbentuk kertas putih. Tangisnya selalu saja pecah ketika ingin membuka lembaran kertas yang Lan berikan kepadanya. *** Kala itu, Lan mendatanginya beberapa menit sebelum operasi dilakukan. Lelaki itu nampak beberikan secarik kertas kepada Danial. “Mungkin ini adalah pesan terakhir untuk pak Danial dari Zenna,” ucap Lan sembari mengulurkan secarik kertas itu. Dengan tengan yang bergetar hebat Danial menerima secarik kertas itu. “Terima kasih, dok.” *** Danial menatap tangan kanannya yang tengah menggengam sepucuk surat dari sang putri yang pernah dirinya anggap sebagai anak haram. Pah …. Mungkin saat papa membaca surat ini Zenna sudah tidak berada di samping papa lagi. Namun, jangan khawatir, Zena akan s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD