New York city, USA Benda tipis memiliki layar canggih dalam genggaman terus berdering, getaran yang mengguncang degupnya seakan siap meledakkan jantung Lizzy. Sesekali ia menoleh kearah Charles yang seimbang dengan keadaan jalan didepannya. Tanpa menoleh ataupun berbincang, namun gerak jemari besar Charles tetap membelai punggung serta kepalanya. Lizzy terperanjat ketika ponsel dalam genggaman beralih kuasa, terutama ketika benda penghantar komunikasi itu terlempar dengan mudah keluar jendela, "kenapa kau membuangnya, Charl?" Lizzy menarik-narik kain tipis pada lengan suaminya. Sisi bibir tebal itu hanya sedikit terangkat, menciumnya dengan cepat dan kembali pada arah jalan dengan kecepatan tinggi. Lizzy mengendus kesal, meremasi jari-jemarinya mengerjap untuk menahan rintik