Naya POV. “Udah apa Yang jangan cemberut lagi. Terserah kamu deh mau kita pacaran atau gak. Yang penting tetap seperti sekarang dan kemarin kemarin. Yang tetap sama sama terus di waktu senggang kita. Okey?” kata Ello yang akhirnya muncul juga di rumahku setelah seminggu tanpa kabar setelah insiden ciuman kami sepulang acara fashion show tante Sinta dan mama Zia. “Aku cape…” rengekku. Dia menghela nafas dulu. “Sini dekatan makanya, cape kenapa?” tanyanya sesabar biasanya tapi kali ini tidak campur bercanda. “Ketik bahan skripsiku. Kamu bukan bantuin, malah ngilang” protesku. Dia tertawa. “Iya maaf. Mulai besok besok kalo mau minta tolong terutama urusan skripsimu, udah gak usah tunggu weekend, cari aku aja” jawabnya. “Memang kamu gak sibuk?” tanyaku. “Udah aku bilang, apa yang gak