23. Pagi mereka

1014 Words

Lui kembali pada aktifitasnya, tak mau menatap Nick lagi. Jangan ditanya bagaimana suasana hati Lui saat ini. Tentu saja ia sangat gugup. Lui sadar jika Nick tengah memperhatikan nya, hingga membuat konsentrasi Lui buyar. Mengambil nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan, berusaha serileks mungkin. Lui tidak ingin terlihat gugup di mata Nick. Apalagi jika harus menangis lagi di hadapan nya. Tidak akan pernah Lui lakukan lagi. Cukup malam itu saja Lui melakukan nya dan itu sudah sangat membuat Lui malu luar biasa. Telur sudah Lui masukkan ke dalam penggorengan. Lui berdiri kaku bagai patung menunggu omletnya matang. Tiba-tiba tangan kekar itu melingkari pinggangnya. Dagu Nick bertumpu di bahu Luisa. Nick mengintip apa yang sedang Lui masak. Tanpa kata, tapi mampu membuat jantung Lu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD