1. Nicholas Abraham
Lelaki blasteran Amerika Indonesia berusia tiga puluh dua tahun. Anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Ferdinant Abraham dan Felicia Meilita.
Seorang lelaki penyayang keluarga, sehingga apapun yang sudah diputuskan oleh kedua orang tuanya akan diterima dengan lapang d**a oleh Nick, begitu biasa ia disapa.
Termasuk perjodohan yang telah dilakukan oleh Ferdinant kepada anak perempuan almarhum sahabatnya . Sebenarnya Nick tak terlalu peduli jika kedua orang tuanya mau menjodohkan dia dengan siapa saja . Di usia yang sudah kepala tiga seharusnya dia sudah menikah . Akan tetapi karena Nick tak begitu tertarik dengan yang namanya pernikahan, oleh karena nya hingga diusia sekarang Nick masih saja tetap melajang .
Kedua adiknya yang tak kalah tampan darinya , juga sama seperti Nick . Tak terlalu tertarik dengan perempuan yang selalu merepotkan, menurut mereka. Tiga bersaudara Abraham Family yang terkenal dingin, cuek dan arrogant. Meski dibalik itu semua , ketiga lelaki itu memiliki daya pikat serta karakter yang berbeda satu dengan yang lain nya.
" Nick, kau sudah siap kan ? Besok adalah hari pertunanganmu dengan Lolita . Papa harap kau tak lupa akan hal itu ." Ferdinant mengingatkan putra pertamanya.
" Aku siap dan tidak mungkin juga jika aku lupa ." jawab Nick begitu saja.
" Baguslah jika seperti itu . Terimakasih, Nick. " Ferdi menepuk punggung putranya sebelum ia meninggalkan Nick.
Nick hanya mengangguk. Perjodohan , satu kata yang mungkin saja banyak dihindari oleh sebagian orang . Tapi Nick, dia sebenarnya pernah menolaknya . Akan tetapi mengingat jika Nick adalah anak pertama dan Ferdinant sudah terlanjur terikat janji dengan sahabatnya yang sudah meninggal, untuk menikahkan salah satu anak lelakinya dengan anak perempuan sahabatnya itu yang bernama Lolita.
***
Hari pertunangan pun tiba. Ferdinant dengan mengapit lengan istri tercintanya , berjalan memasuki rumah almarhum Rudi yang sudah tampak ramai . Mungkin saja keluarga Rudi sedang berkumpul karena adanya acara pertunanangan ini .
Ketiga anak Ferdinant berjalan di belakang papa dan mamanya . Ketiga lelaki tampan yang sanggup menghipnotis para perempuan . Ada Nicholas Abraham si anak pertama yang akan bertunangan dengan Lili, begitu Lolita biasa dipanggil. Lalu disebelahnya ada Alfonso Abraham, anak kedua Ferdinant yang mempunyai selisih usia lima tahun dengan Nick. Dan yang terakhir yaitu anak ketiga yang bernama Jeremy Abraham, pemuda berusia dua puluh lima tahun yang terlihat lebih slengekan dibanding kedua kakaknya yang terlihat berwajah kaku.
" Mas Ferdy , Mbak Feli , Siahkan masuk ....." Niken yang merupakan istri almarhum Rudi mempersilahkan tamu utamanya untuk masuk ke dalam rumah yang sudah didesain sedemikian rupa sebagai tempat diadakan nya acara pertunangan sederhana Lolita dengan Nick.
Mereka berlima masuk ke dalam rumah dengan diiringi tatapan dari beberapa orang yang kebetulan sudah berada di dalam ruangan tersebut . Setelah Niken kembali mempersilahkan mereka, kelimanya duduk di kursi . Menunggu acara yang sebentar lagi akan dimulai . Ferdi dan Felicia terlibat obrolan bersama Niken. Sementara ketiga anak Ferdi duduk saling diam. Jeremy menyikut lengan Nick dan berbisik di telinga kakak nya .
"Nick, calon istrimu yang mana ? " tanya nya.
Nick hanya mengedikkan bahu. "Tidak tahu ." jawabnya.
" Bukankah kau sudah pernah bertemu dengan nya ? "
Nick menggeleng. " Belum ."
Tentu Jim , Nama panggilan yang disematkan oleh keluarganya, terkejut mengetahui fakta yang ada.
" Yang benar saja . Jangan bercanda kau Nick ! "
" Siapa juga yang bercanda. Aku serius. Aku memang belum pernah bertemu dengan nya ."
"Bagaimana bisa ?" tanya Jim tak percaya.
"Buktinya bisa ." jawab Nick sekenanya.
"Terserah kau saja, Nick. Semoga calon istrimu tidak mengecewakan nantinya. "
Nick tak lagi menyahut dan memilih diam begitu saja hingga acara pun dimulai.
Dua orang perempuan muda dengan memakai kebaya yang warnanya berbeda keluar dari dalam . Nick, Al, dan juga Jim, ketiganya menatap dua orang wanita itu dengan pandangan tak terbaca.
Satu wanita berkebaya warna abu-abu mendekati Niken dan duduk di sebelah nya. Sedangkan wanita yang satu nya lagi memakai kebaya berwarna soft pink duduk di kursi bagian belakang sendiri dan menyendiri di paling pojok.
Nick mendesah lirih. Tampak raut kekecewaan di wajahnya . Iya, dia sebenarnya kecewa saat mengetahui ternyata calon istrinya adalah wanita berkebaya abu-abu. Padahal saat kedua wanita tadi keluar , yang langsung membuat Nick terpesona adalah wanita yang satunya lagi . Perempuan berkebaya pink dengan wajah bersinar bak bidadari.
Argh sial , Nick mengerang frustasi . Tapi dia hanya terdiam dan berusaha menerima semua nya . Mungkin memang wanita itulah jodoh nya.
Acara pertunangan berjalan lancar, meski raut kebahagiaan tak tampak di wajah keduanya. Nick dengan ekspresi datar sementara Lili dengan ekspresi tertekannya. Dari raut wajah Lili, dapat Nick lihat jika perempuan itu enggan untuk melakukan pertunangan ini sebenarnya . Perlukah ia menanyakan hal ini pada Lili ? rasanya tidak perlu juga. Yang menjadi tanggung jawab Nick pada keluarganya hanyalah menjalani pertunangan ini dan menerima semua keputusan yang telah dibuat oleh kedua keluarga. Dimana acara pernikahan antara Nick dengan Lolita tak akan lama lagi digelar . Lebih kurang dua bulan dari sekarang . Nick hanya masa bodoh saja dengan semua nya.
Acara jamuan makan berlangsung setelah terdapat kesepakatan diantara keluarga Lolita dengan keluarga Nick. Masing-masing orang tua cukup senang dan sangat antusias dengan rencana pernikahan Nick dengan Lili. Akan tetapi tidak dengan calon pengantin. Kedua nya bahkan saling memisahkan diri saat ini .
Lili entah pergi kemana , Nick tidak peduli . Lelaki itu lebih memilih mengambil makanan dan mengisi perutnya . Dengan berdiri di sisi meja prasmanan , pandangan Nick menyisir para tamu undangan yang tidak terlalu banyak jumlahnya . Mata Nick menyipit melihat adiknya sedang tertawa degan gadis berkebaya pink. Sedikit ada perasaan cemburu tapi Nick berusaha menggelengkan kepalanya dan kembali fokus menatap makanan yang terhidang di atas meja.
***
Jim, saat acara pertunangan tadi berlangsung , sungguh dia merasa bosan. Terlebih melihat aura kedua pasangan tunangan yang tak ada senyum-senyum nya membuat Jim mengantuk dan ingin menguap saja. Dia menolehkan kepala ke belakang , senyum nya merekah melihat seorang gadis berkebaya pink yang sedang mengotak atik ponselnya. Sepertinya gadis itu sama dengan dirinya , merasa bosan pada acara yang sedang berlangsung . Tanpa berniat pamit pada Al yang duduk disebelahnya , Jim beranjak berdiri dari duduk nya , lalu tanpa aba-aba lelaki itu begitu saja duduk di sebelah Luisa. Ya, gadis berkebaya pink itu adalah saudara sepupu Lolita dan namanya adalah Luisa.
Lui terlonjak kaget karena tiba-tiba ada seorang lelaki yang duduk di sebelahnya.Tampan, satu kata yang mewakili isi hati Lui.
"Hai ... aku Jim. Adiknya Nick. Pasti kau juga merasa bosan kan dengan acara ini ?" ucapan Jim sukses membuat Lui menoleh ke samping hingga pandangan mereka bertemu . Jim hanya nyengir lalu kembali bertanya .
" Namamu siapa ?"