“Ada Om Sule,” celetuk Ara sambil tertawa. Julian masih bersabar menunggu apa yang akan dikatakan gadis itu. Ara kembali terdiam, meraih tangan Julian sambil tersenyum. Perlahan senyum itu lenyap digantikan wajah serius. “Bukan Om Sule,” gumamnya. Julian menghela napas. “Saya bukan Sule,” sahutnya. Ara kembali tertawa. Telunjuknya terus menunjuk Julian. “Oh, bukan, ini pasti Om Komeng, ya?” tanya Ara. Julian ingin sekali menyadarkan gadis itu, tapi ia tidak tahu bagaiaman caranya. Ara kalau mabuk lebih menyebaklan dari aslinya. “Saya bukan Sule atau pun Komeng.” Julian mulai kesal disama-samakan dengan orang lain. Ara berhenti tertawa. Kali ini ia menangkup wajah Julian, memperhatikan wajah tampan itu dari jarak yang dekat. Julian susah payah menelan ludah saat merasakan napas Ara men