PART. 11

703 Words

Kamu benar, aku memang ...." 'Meera!' Meera terjengkit kaget, suara si pria berbaju putih bukan lagi lembut seperti biasanya, tapi kali ini seperti geledek yang menyambar kupingnya. Banyu mengerutkan kening, melihat ekspresi Meera. "Aya naon, Mami? Wajah Mami tiba pucat begini." Banyu mengusap pipi Meera dengan lembut. Meera menggelengkan kepala. "Lantas, tadi Mami ingin bicara apa?" "Aku ...." Meera menundukkan kepala, telapak tangannya dingin namun berkeringat. Peluh mulai menghiasi keningnya. Dadanya ia rasa sangat sesak. "Mi ...." Banyu mengangkat dagu Meera. "Ya Allah, Mami kenapa, kok keringatan begini?" Banyu mengusap keringat di kening Meera. Lalu diraih telapak tangan Meera, Banyu memperhatikan telapak tangan yang terasa berkeringat, namun sangat dingin. "Mi ...." Banyu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD