Biarkan Kamu Melupakan Diriku

2587 Words
Cynthia menghela nafas panjang dan merasa bersalah telah membuat Nanette serba salah karena telah mengungkapkan kalau Lucas selama ini tidak pernah membuka hatinya untuk wanita lain, karena sudah ada nama Nanette yang bersemayam di hatinya. Kalau tidak Cynthia ungkapkan, pasti dia tidak bisa mendapatkan cinta Lucas, karena Lucas pasti akan menunggu sampai Valdi melupakan segalanya dan berharap pada saat itu , dia mempunyai kesempatan untuk mendapatkan cinta Nanette. Harus berapa lama Lucas menunggu dalam ketidak pastian ? Karena tidak ada yang tahu, kondisi Valdi kapan akan memburuk atau membaik. Kalau kondisi Valdi tetap seperti ini, sampai nanti Viona dewasa, apakah Lucas tetap akan hidup dalam penantian mengharapkan balasan cinta Nanette? Sedangkan Nanette tidak pernah mencintainya. Mengungkapkan hal ini, kepada Nanette adalah cara terbaik dan bentuk perjuangan yang bisa Cynthia lakukan untuk mendapatkan cinta Lucas. Agar Lucas bisa sadar kalau menanti cinta Nanette adalah sia-sia belaka. Lucas sudah hampir empat puluh tahun, Tidak mungkin dia menunggu selamanya dan menjadi bayang-bayang dalam kehidupan rumah tangga sahabatnya. Aku tidak salah telah mengatakan hal ini kepada Nanette. Lucas harus disadarkan untuk tidak lagi berharap. Dan satu-satunya orang yang bisa menyadarkan Lucas adalah perempuan yang duduk terdiam di depannya ini. Pasti Nanette sedang memikirkan cara terbaik untuk menyampaikan kepada Lucas untuk tidak mencintai dirinya dan jangan berharap untuk mendapatkan cintanya . Terdengar suara Nanette yang lembut berkata. “ Terimakasih Cyn, sudah mengungkapkan hal yang tidak aku ketahui, kalau ternyata diriku yang membuat Lucas tidak bisa membuka hatinya kepada wanita lain. Aduh, aku jadi merasa bersalah pada mama Lucas yang sudah sangat memimpikan punya menantu dari dulu. Aku pikir, Lucas hanya menganggapku sebagai istri sahabatnya dan menyayangi aku juga seperti rasa sayangnya kepada Valdi. Aku akan mencari kesempatan dan berbicara kepada Lucas , tanpa Valdi ketahui. Aku akan mengatakan secara tak langsung kalau aku tidak pernah akan mencintai lelaki lain , meskipun Valdi melupakanku suatu saat nanti. Mudah-mudahan nanti dia mengerti dan kamu juga harus mulai gencar mendekati Lucas, misalnya dengan mengantarinya makanan saat jam makan siang atau mengajaknya makan malam sehabis praktek atau kamu buatin makanan untuk mama Lucas dan antar di hari Sabtu. Kata orang-orang dekatin dulu mama si pria bila kamu tidak ada cara untuk mendekati pria itu. Ingat ya, kamu harus berusaha terus.” “Tapi kamu tidak akan menjauhi Lucas kan karena hal ini? Aku tidak mau dia jadi kehilangan persahabatan dengan kalian, hanya karena keegoisanku ini. Aku ingin kalian tetap bisa bersahabat.” Kata Cynthia pelan. “ Jangan khawatir, aku bukan cewek baperan. Aku tetap akan menganggap Lucas sebagai sahabat dan aku akan mengatakannya bukan dengan bahasa seperti ini. Eh, Luc. Kamu jangan jatuh cinta ke aku ya, aku tidak pernah mencintaimu. Kalau aku bilang seperti itu, pasti dia juga akan malu dan tak mau lagi sahabatan dengan aku. Kamu tenang aja, aku bisa mengatur apa yang harus aku katakan kepada Lucas seperti yang kukataan tadi, yaitu secara tidak langsung. Sekali, dia tidak mendengar, aku akan mengulanginya untuk kedua kali, ketiga kali dan seterusnya . Selama aku lakukan hal itu , kamu juga harus melakukan bagianmu dengan gencar mendekati Lucas atau mamanya. Aku yakin, pelan-pelan Lucas akan sadar, kalau aku tidak akan pernah mencintai dirinya dan dia akan menyadari kalau di sisinya ada seorang wanita baik yang begitu mencintai dia, yaitu kamu.” Kata Nanette dengan suara tegas. “ Terimakasih ya,Na. dan maafkan aku. Aku malu sebenarnya harus melakukan hal ini . Aku merasa bersalah dan sangat egois ketika aku memutuskan mengungkapkan kepada dirimu. Tapi satu sisi hatiku berkata, kalau tidak aku lakukan, aku selamanya tidak akan mendapatkan Lucas. Mungkin ini langkah pertamaku untuk menunjukkan kalau aku harus berjuang untuk mendapatkan cinta Lucas, seperti nasehatmu.” “ Jangan minta maaf dan mengucapkan terimakasih kepadaku. Aku senang kamu mau mengatakan kepadaku semuanya, berarti kamu juga menganggapku sebagai teman. Aku setuju yang kamu katakan, mengungkapkan kepadaku adalah langkah awal perjuangan yang harus kamu lakukan bila ingin mendapatkan cinta Lucas. Lelaki seperti Lucas atau Valdi itu, memang kita sebagai wanita yang mencintai mereka, yang harus berjuang. Kalau tidak mereka akan pasif saja dan tidak tahu kalau kita mencintai mereka. Tapi kalau perjuangan kita berhasil, lelaki seperti Valdi dan Lucas akan mencintai kita sampai akhir.” Kata Nanette tersenyum. “ Setuju aku percaya itu, karena melihat bagaimana kamu dan Valdi begitu saling mencintai. Doakan aku ya, agar berhasil mendapatkan cinta Lucas.” Kata Cynthia tersenyum. “Pasti, nanti kita bisa double date. Aku jadi tenang kalau double date dengan kalian berdua , yang satu psikiater suamiku dan yang satu dokter syaraf suamiku. Jadi kalau ada apa-apa, bisa segera kalian bantu. Kamu harus tetap jadi sahabatku ya, Cyn sampai selama-lamanya meskipun Valdi melupakan aku suatu saat nanti.” Kata Nanette dengan mata memancar sedih. “ Jangan sedih Na dan jangan khawatir terlalu banyak. Kita berdoa saja, keadaan Valdi tidak memburuk dengan cepat, sehingga kita bisa double date nanti. Aku tetap akan menjadi sahabatmu yang selalu mendukung kamu, apapun yang terjadi nanti. Meskipun, misalnya Lucas tetap tidak mencintai aku setelah semua yang aku lakukan, aku tetap akan menjadi sahabatmu. Bolehkah?” Tanya Cynthia perlahan. “ Pasti boleh dong. Aku akan senang sekali, kalau kamu tetap bisa menjadi sahabatku apapun yang terjadi nanti. ” Kata Nanette sambil tersenyum. “ Karena masalahku sudah selesai, sekarang gimana kamu. Akhir-akhir ini, baik-baik sajakah dirimu? Sudah bisa tidur nyenyak kah?” Tanya Cynthia pada Nanette. “ Aku baik-baik saja. Aku sudah siap menerima segala kondisi yang akan terjadi pada Valdi . Saat dia baik-baik saja sekarang ini, aku mempergunakan waktuku untuk menunjukkan cintaku kepadanya sebanyak mungkin. Aku sebenarnya ingin berhenti mengajar, biar bisa lebih banyak waktu bersama Valdi. Aku takut kalau aku tetap mengajar full seminggu lima hari, suatu hari nanti, saat aku pulang ke rumah , Valdi sudah melupakanku. Pasti aku akan sangat sedih. Gimana menurutmu?” Tanya Nanette, meminta nasehat kepada Cynthia. “ Kalau menurut aku, Kamu kurangi jam mengajarmu boleh, misalnya dari 5 hari menjadi 3 atau 2 hari saja. Jangan berhenti total. Kalau kamu terus-terusan bersama Valdi juga tidak bagus untuk kesehatan mentalmu. Kamu pasti akan tambah depresi kalau melihat sesuatu yang buruk terjadi dengan Valdi, misalnya mood swingnya kambuh. Tetap ada waktu untuk mewaraskan dirimu sendiri. Jangan full untuk Valdi. Toh Valdi masih belum sampai tingkat memerlukan bantuanmu 24 jam. Ini saranku sebagai teman, misalnya suatu saat nanti, Valdi sudah butuh bantuanmu 24 jam, kamu juga jangan berhenti kerja demi Valdi, kurangi saja jam mengajarmu. Ingat kamu itu juga manusia yang butuh me time untuk dirimu sendiri agar tetap waras.” “ Siapa yang merawat Valdi, dong, kalau dia sudah butuh bantuanku, tapi aku masih tetap bekerja?” Tanya Nanette galau. “Lebih baik kamu menggaji seorang suster untuk merawatnya. Kamu ini bukan super woman, kamu harus memikirkan kesehatan mentalmu juga. Sekarang aja kamu sudah susah tidur, selalu ketakutan dan merasa down setiap saat. Kalau kamu duapuluh empat jam bersama Valdi, kamu akan lebih parah lagi. Jadi jangan lakukan itu, betapapun kamu mencintai dia. Kamu harus memikirkan dirimu sendiri dan terutama harus memikirkan anakmu. Keadaan Valdi ini tidak bisa kita prediksi. Bisa setahun, dua tahun, lima tahun atau bisa sepuluh tahun. Kamu bisa mengerti maksudku.” Tanya Cynthia. Nanette berpikir sambil menghela nafas. Kalau menuruti keinginannnya dan rasa cintanya kepada Valdi, Nanette ingin dia bisa duapuluh empat jam merawat suami tercintanya itu. Tapi apa yang dikatakan Cynthia itu ada benarnya. Dia harus memikirkan kesehatan mentalnya sendiri agar dia bisa sehat dan kuat untuk Valdi dan terutama untuk Viona. “ Iya, aku akan menuruti nasehatmu. Aku akan mengurangi jadwal mengajarku menjadi hanya dua hari seminggu di semester depan , kalau mulai sekarang sudah tidak mungkin karena jadwal kuliah sudah dibagi. Tapi aku akan tetap mengajar, demi kesehatan mentalku agar aku tidak ikut down dan bisa tetap sehat untuk menjaga Viona dan Valdi lebih lama lagi. Aku tidak mau Viona kehilangan kedua orangtuanya.” Kata Nanette perlahan dan matanya kembali berkaca-kaca. Cynthia yang melihat Nanette sedih,memegang tangan Nanette dan berkata lembut. “ Aku memahami semua perasaanmu. Aku percaya kamu bisa menghadapinya. Aku senang kamu bersedia mengikuti anjuranku. Kamu pasti akan baik-baik saja. Kamu masih tetap menulis diarymu?” Tanyanya. Nanette hanya mengangguk. Dan kedua wanita itu diam beberapa saat. Lalu menghabiskan minuman mereka sebelum mengucapkan kata berpisah. Nanette harus kembali ke rumah papa Fendy karena jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Di saat itu, Valdo tiba di rumahnya bersama Lucas, dan hampir saja saat itu, Lucas mengatakan perasaannya untuk Nanette kepada Valdi karena Valdi ingin memberikan cinta yang baru kepada Nanette. Dan pasti tidak akan Nanette setujui, karena Nanette sudah bertekad, meskipun Valdo melupakannya, dia tetap akan bertahan di sisi Valdi untuk selama-lamanya karena Valdi adalah lelaki yang paling dicintainya. Lucas tidak tahu, kalau sekarang Nanette telah tahu, bagaimana perasaan Lucas untuknya dan sedang mencari cara bagaimana untuk menyadarkan Lucas untuk tidak lagi menutup hatinya untuk mencintai wanita lain,karena Nanette tidak pernah menganggap Lucas lebih dari seorang sahabat baik. ++ Rabu pagi-pagi , Nanette pulang ke rumah kembali bersama Viona. Gadis kecil itu baru sampai di teras rumah saja sudah menjerit kencang. Papa.. Papa.. Papa.. . Valdi yang saat itu lagi sarapan bersama Valdo di ruang makan, melihat ke arah Viona dengan terheran-heran. Anak siapa ini yang masuk ke rumah kami tanpa permisi sambil menjerit-jerit papa. Emangnya aku papanya? Pikir Valdi dalam hati sambil terbengong-bengong tak mengerti. Valdo yang melihat abangnya, melihat sesosok anak kecil dengan tatapan binggung, segera mengerti, pasti abangnya itu melupakan anaknya sendiri. Valdo langsung bertindak, supaya tidak melukai hati anak gadis imut dengan wajah manis menggemaskan tersebut. Valdo langsung berdiri dan berkata riang. “ Aduh.. ini pasti keponakanku yang cantik. Viona.” Valdo membungkuk di depan Viona yang memandangnya terheran-heran. “ Panggil aku papi. Aku ini adik papamu. Aku ini pamanmu. Tapi aku nggak suka dipanggil Om. Jadi lebih baik panggil aku papi. ” Kata Valdo merentangkan tangannya ke arah Viona yang sekarang memandangnya dengan wajah senang. Tadi di mobil, mama sudah memberitahu Viona tentang omnya. Orang yang berdiri di depannya ini, berarti Om Valdo. Viona langsung melupakan panggilan yang di cueki papanya. Dia langsung memeluk Valdo dan berkata dengan suaranya yang lucu “ Jadi, aku bukan panggil Om seperti yang diajarkan mama tadi padaku? Aku harus panggil papi ya?” “ Benar sekali. Panggil aku papi. Panggil ayahmu , Papa dan panggil aku, Papi.” Kata Valdo lalu menggendong Viona dalam pelukannya. Nanette yang berdiri di belakang Viona, hatinya terasa perih, karena Valdi mulai melupakan Viona. Semoga hanya sementara saja seperti saat Valdi melupakannya dulu. Kalau tidak, Viona pasti akan sangat sedih. Nanette menghela nafas dan berjalan ke meja makan mendekati Valdi dan tersenyum padanya. Valdi tetap menatapnya dalam binggung. Siapa lagi wanita ini? Apakah dia ibu dari anak yang tadi memanggilku papa. Kalau iya berarti dia istriku. Tapi apakah aku sudah menikah? Kapan aku menikah? Atau dia istri Valdo dan itu anak mereka? Kenapa otakku kosong melompong dan tak ada yang kuingat sama sekali. Nanette sudah hampir menangis, suaminya ternyata juga melupakan dirinya. Dia berusaha menahan air matanya supaya tidak turun membasahi pipinya dengan memandang ke langit-langit rumah. Suster Lely yang berdiri tak jauh dari mereka sudah mengucurkan air mata. Tadi di mobil, ibu Nanette baru menceritakan tentang penyakit Pak Valdi kepada dirinya dan minta maaf kalau kelakuan Pak Valdi akhir-akhir ini suka marah-marah tak tentu. Suster Lely segera membalikkan badan dan lari ke ruangannya karena tak tahan melihat moment penuh keharuan itu. Saat di mana suami tercinta Ibu Nanette melupakan anak dan istrinya. Valdo yang menggendong Nadya, melihat mata kakak iparnya yang berkaca-kaca menahan tangis. Hatinya ikut perih. Ternyata kedatangannya selama dua hari ini, malah membuat abangnya melupakan anak dan istrinya. Karena dua hari ini, hanya ada Valdi dan Valdo menghabiskan waktu di rumah ini ,mengulang kegiatan yang selalu mereka lakukan dulu bersama saat masih remaja. Sambil menahan rasa sakitnya. Nanette membalikkan kepalanya menghadap Valdo dan menganggukkan kepalanya sambil tersenyum sebagai salam selamat datang ke rumah mereka. Nanette binggung harus berkata apa, karena tidak tahu apa yang ada di kepala Valdi sekarang. Nanette tidak mau Valdi tambah binggung atau terkejut sehingga makin membuatnya lupa. Nanette yakin, kalau sudah tenang , pasti Valdi akan mengingat dirinya dan Viona kembali. Terdengar suara Valdi berkata “Anak dan istrimu ya. Val? Kok kamu nggak bilang udah nikah di Malaysia. Pergi Malaysia untuk kuliah,eh pulang-pulang bawa istri dan anak. Kamu memang paling nakal. Mama dan papa uda tahu belum tentang mereka?” Nanette dan Valdo bertatapan. Valdo mengangkat dagunya memberi kode kepada Nanette apa yang harus dikatakannya. Nanette hanya menggelengkan kepalanya membalas kode Valdo agar Valdo tidak membantah supaya tidak membuat Valdi shock. Dan Valdo pun mengerti dan berkata. “ Nanti aku kasih tahu mama dan papa. Sehabis makan gimana kalau kamu istirahat dulu. Jam sebelas nanti, kita kan janji mau makan siang bareng Lucas. ” Kata Valdo untuk mengalihkan perhatian Valdi pada Nanette dan Viona. Supaya Viona bisa segera main bersama suster Lely agar tidak binggung melihat papanya yang melupakan dirinya. “ Okay. Aku memang uda ngantuk. Kalau habis berenang , aku memang selalu ngantuk. Nanti jam 10.30 bangunin aku ya. Biar nggak terlambat jemput Lucas. ” Kata Valdi sambil beranjak bangun tanpa sedikitpun memandang ke arah Nanette yang hanya bisa berdiri mematung. “ Mama. Papa kenapa? Kenapa tidak menggendong dan memeluk Viona seperti biasanya kalau kita pulang?” Tanya Viona binggung. Nanette sambil mengigit bibirnya menahan tangis berkata dengan suara bergetar. “ Papa lagi capek . Tuh, lihat papa langsung masuk kamar untuk tidur.” “ Oh. Papa lagi mau minum milk ya dan meluk bonekanya , seperti Viona kalau uda ngantuk, langsung mau cari s**u dan boneka sampai Sus pun harus cepat-cepat buatin s**u, kalau nggak Vio nangis. ” Kata Viona sambil meloncat turun dari gendongan Valdo yang kini matanya ikut berkaca-kaca. “ Iya, papa lagi ngantuk berat, jadi seperti Viona yang kalau sudah ngantuk pasti apapun tidak mau lagi, hanya mau milk dan meluk boneka.” Kata Nanette perlahan, sambil berpura-pura menyibukkan diri merapikan piring makan Valdo tadi, tapi air matanya sudah mengalir deras di pipinya. Tidak bisa lagi ditahannya kesedihan di hatinya mendengar kata-kata anaknya. “ Vio, cari Sus, dulu Ma. Mama uda mau ke kantor kan? Goodbye mama. Sampai jumpa sore nanti. Vio akan jadi anak baik dan nunggu mama pulang kantor.” Kata Vio dan berlari ke belakang mencari susternya. Nanette langsung terduduk lemas di kursi makan. Hatinya kembali teriris perih , tapi dia harus bertahan. Dia sudah tahu akan ada kejadiaan seperti ini. Lalu dia menghela nafasnya dan berkata ke Valdo yang masih berdiri sambil menatapnya dengan rasa kasihan mendalam. “Hai Valdo. Maaf ya, Kami membuatmu binggung. Aku Nanette, istri Valdi. Kita belum sempat kenalan, karena kamu tidak pernah pulang dulu.” Kata Nanette ke Valdo lembut. “ Nggak apa-apa . Aku juga minta maaf karena abangku membuat kamu sedih.Maafkan dia ya. Itu bukan maunya dia.” Kata Valdo pelan dengan suara bergetar. “ Nggak usah minta maaf. Aku sangat mengerti keadaannya dan aku sudah siap untuk itu. Aku nangis karena,belum tahu bagaimana caranya ngomong ke Viona, tentang keadaan ayahnya. Kalau aku sendiri, sudah bertekad akan tetap berada di sisi Valdi sampai selamanya,meskipun dia melupakan aku.” Valdo memandang istri abangnya itu dengan perasaan prihatin. Alangkah kuatnya wanita ini. Seharusnya dia menerima tawaran Valdi, sewaktu Valdi akan menceraikannya, itu lebih baik untuknya agar bisa terlepas dari semua rasa sakit ini. Tapi kenapa dia tidak mau? Apakah sebegitu cintanya dia kepada Valdi? Ternyata anggapanku selama ini tentang dia, salah! Dia bukan anak orang kaya yang manja dan tidak bisa apa-apa. Ternyata dia wanita setia dan punya prinsip, yang akan terus berada di samping abangku selama abangku itu masih bernafas, meskipun abangku itu akan melupakannya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD