Endrasuta yang sudah yakin jika Arum benar-benar tertidur pulas, mulai menyingkirkan majalah yang sudah setengah jam menutup wajahnya. "Mmh pegel juga harus pura-pura tidur." Gumam Endrasuta seraya memasukkan majalah itu ke dalam kantong penyimpanan di kursi penumpang. Kini pandangannya ia alihkan pada wajah cantik di sebelahnya yang tengah tertidur pulas dengan kepala yang bersandar pada sandaran tempat duduknya. "Kebiasaan mu tidak berubah sama sekali Labu. Tidak di kelas tidak di pesawat kamu pasti akan tertidur jika tidak ada teman bicara." Gumam Endrasuta dengan senyum manis di bibirnya mengingat kepribadian Arum ketika mereka masih remaja. Tatapan mata yang teduh dengan manik yang indah, membuat iri penumpang wanita yang lain yang berada di seberang tempat duduk mereka. "Ganteng