"Pagi Labu." Sapa sebuah suara yang langsung membuat Arum sangat terkejut. Hampir saja ia menjatuhkan piring berisi nasi goreng di tangannya. "Untuk apa kamu kemari?" Tanya Arum dengan suara ketusnya dan juga tatapan tajamnya pada pria yang tengah tersenyum lebar di pintu masuk dapur rumah besar itu. "Eh tidak boleh jutek begitu sama tamu." Endrasuta mulai berjalan mendekati Arum, namun wanita itu malah perlahan berjalan mundur. "Bukankah ini rumah kakak ku sendiri, jadi aku berhak berkunjung kemari kapanpun aku mau." Lanjut Endrasuta yang semakin mendekat. "Seharusnya kamu juga sadar jika aku adalah istri kakakmu. Jadi jangan seenaknya mengganggu istri orang." Tegas Arum dengan tatapan tajamnya, namun Endrasuta tidak takut. Jika dulu di jaman mereka SMA tatapan Arum yang seperti seekor