Sesak d**a Akhyar ketika melihat Ola yang sudah duduk rapi di dalam mobil tersenyum ke arahnya yang berada di luar mobil. Cukup lama mereka saling pandang, tanpa ada kata-kata yang ke luar dari mulut masing-masing. Ola yang memandangnya dengan raut wajah lega dan Akhyar yang memandang wajah Ola dengan penuh rasa cemas. Namun keduanya saling memahami, mereka saling mencintai dengan caranya masing-masing. “Jalan, Ken,” desah Akhyar akhirnya. Ola tersenyum lebar mendengarnya. Dia sangat lega. *** Sungguh malam yang melegakan bagi Ola. Terbayang di benaknya hari-harinya ke depan. Bekerja seperti biasa, bertemu dengan rekan-rekan kerjanya, bersendagurau dengan mereka, mendengar curhatan dan banyolan Wak Tima, mendengarkan gosip-gosip seputar tetangga. Ola tersenyum membayangkan kehidupanny