Ola terkesiap. Ada suara yang sangat dia kenal menegurnya. Ola merenggangkan pelukannya dari Farid dan menoleh ke belakangnya. “Mas…,” desahnya kala melihat sosok tinggi berdiri tegap di hadapannya. Memberi senyuman terhangat untuk dirinya. Sesak d**a Ola melihat senyuman itu. Senyuman yang pernah menghiasi hari-harinya dulu sebelum dirinya dijebloskan ke dalam tahanan. Senyuman yang memberinya kenyamanan serta kehangatan. Ola pegang dadanya. Dia pun semakin terisak dengan keadaannya. Sebentar dia toleh Farid yang memberikannya senyum yang disertai tawa kecil. Akhyar dengan cepat meraih tangan Ola, menariknya dan sedikit memaksa Ola untuk segera mengikuti langkahnya. “Ke mana, Mas?” tanya Ola kebingungan. Ola jadi tergesa-gesa mengikuti langkah panjang kaki Akhyar. Akhyar diam tida