Setelahnya, Akhyar yang sudah mulai sesak dan ingin merasakan kepuasan, sedikit menggerakkan bokongnya dengan gerakan lebih cepat. Tentu saja hal ini membuat Ola kewalahan. Tangannya yang semula mengurut, berpindah mengelus dua paha Akhyar. Akhyar semakin beringas. “Ola … Ola sayang. Sayangkuuu,” racau Akhyar yang semakin sesak. Ola terus mengulum milik suaminya dengan lidah yang terus bergerak lincah. “Oooh, nikmatnyaaa,” erang Akhyar saat merasakan ujung senjatanya mengeluarkan cairan di dalam mulut Ola. Ola tidak segera mengalihkan gerakannya. Dia biarkan senjata suaminya berkedut hebat di dalam mulutnya, dan membiarkan cairan dari milik suaminya menggenang di dalam rongga mulutnya. Akhyar puas. Dia bahagia melihat Ola yang tersenyum hangat ke arahnya. Akhyar rebahkan tubuhnya di at