“Ini, apa? Kok Galaksi ngasih Lola kotak P3K. Lola ngga sakit kok. Eh tapi Lola laper. Soalnya tadi Lola belum jadi makan indomi” ujar Lola dengan lesu.
“Ckkkkk. b**o kok lo pelihara sih. b***t. Ini kota buat ngobatin gua.” Ujar Galaksi dengan tajam.
“Galaksi tuh kenapa sih suka banget ngatain Lola b**o sama b***t. Lola ga gitu” ujar Lola dengan kesal.
“Iya Lo ga gitu, tapi gitu banget. Cepetan gausah banyak omong obatin gua. Nanti gua beliin indomi di kantin” ujar Galaksi yang langsung membuat Lola berbinar.
“Beneran ? Wahhh. Janji ya” ujar Lola semangat.
“Iyaaaaa bawel” ujar Galaksi gemas.
Lola pun dengan telaten membersihkan luka Galaksi. Galaksi memandangi wajah Lola yang benar-benar menggemaskan. Pipi yang chubby, bola mata yang bulat, dan bibir yang ranum membuat ia seperti berbie berjalan. Cantik. Pikir Galaksi. Ah, apaan sih gua ini. Batin Galaksi setelah sadar apa yang telah ia katakan. Lima menit kemudian Lola sudah selesai membersihkan luka Galaksi. Lola ingin kembali ke kelasnya untuk melihat keadaan Andra, namun Lola takut kepada Galaksi.
“Lola...Lola.. mau balik ke kelas ya” ujar Lola dengan pelan setelah menngumpulkan keberanian untuk berbicara kepada Galaksi.
“Mau ngapain” ujar Galaksi kemudian.
“Lola khawatir sama Andra, Lola mau lihat Andra” ujar Lola dengan pelan.
“Lo gaboleh khawatir sama dia. Lo cuman boleh khawatir sama gua. Karena gua pacar lo” ujar Galaksi.
“Tap—tapi..tapi Lola gamau” ujar Lola dengan menatap wajah Galaksi.
“Kenapa lo gamau?” ujar Galaksi dengan penuh tanya.
“Lola itu ga suka sama Galaksi, Galaksi jahat sama Andra. Tadi aja Galaksi mukulin Andra” ujar Lola kemudian.
“Gua mukulin dia karena dia udah gangguin pacar gua. Makannya kalo lo gamau gua mukulin cowok lagi. Lo harus terima jadi pacar gua.” ujar Galaksi dengan entengnya.
“atau...kalo lo gamau jadi pacar gua, gua bisa aja buat Rama, dan temen-temen lo yang lain juga babak belur kayak si Andra” tambah Galaksi yang membuat Lola ketakutan.
“JANGAN...” ujar Lola tanpa sadar berteriak.
“Makanya kalo gamau. Ya lo harus terima” ujar Galaksi.
“Terima apa? Lola harus menerima apa” ujar Lola dengan bolotnya.
“Lo harus terima kalo gua jadi pacar lo, b**o” ujar Galaksi dengan menekankan kata b**o nya.
“Tapi, Galaksi janji ya ga akan mukulin teman-teman Lola” ujar Lola dengan hati-hati.
“Iya bawel” ujar Galaksi. Kemudian Lola dan Galaksi pergi menuju kantin untuk makan karena perut mereka sudah keroncongan. Lola pun menagih janji Galaksi untuk membelikannya indomi.
Galaksi. Memang tidak ada yang lebih kuat dari nya di SMA PAHLAWAN ini. Maka dari itu sewaktu awal masuk dia sudah dijadikan ketua Geng Predator dan dijuluki pentolan sekolah. Semua kata-kata yang keluar dari bibir Galaksi Milan Admaja akan selalu benar, Galaksi merupakan anak dari Keluarga Admaja yang memiliki perusahaan property yang sudah terkenal di wilayah Indonesia maupun Mancanegara. Galaksi memiliki seorang adik bernama Sinar Milen Admaja, yang sekarang masih menduduki kelas 1 SD.
Setibanya mereka di kantin, kantin terlihat sangat ramai. Ini semua terjadi karena guru yang sedang rapat dan semua kelas bebas sampai akhir pelajaran, namun tidak boleh meninggalkan sekolah. Keramaian tersebut langsung lenyap tatkala Galaksi memasuki kantin dengan mengandeng seseorang di belakangnya.
Hening seketika, namun setelah Galaksi sampai di tempat dimna geng nya berkumpul. Seluruh gengnya bersorak menyoraki Galaksi dan Lola yang datang secara bersama.
“Lo tunggu disini, gua mau pesen” ujar Galaksi menyuruh Lola untuk menunggu di bangku bersama teman-teman Galaksi.
“Anjayyy, ada apa gerangan sampe bos mau pesen makan sendiri” ujar Sony. Semuanya pun terheran, sebab Galaksi selalu menyuruh orang lain untuk memesankan makanan.
“Galaksi mau kemana” ujar Lola kemudian.
“Pesen.” ujar Galaksi singkat.