Part 2

974 Words
"Terserah Lo. Pokoknya mulai sekarang Lo itu cewek gua." ujar Galaksi yang langsung memakaikan Lola jaket dan membawa Lola ke dalam gedung sekolahan. Galaksi sendiri juga heran, mengapa saat teman-temannya tadi menceritakan tentang Lola, ada rasa tersendiri untuk memiliki dan menjaganya. Tapi Galaksi akan simpan itu sendirian. Sesampainya di koridor kelas, Lola yang merupakan anak Sepuluh IPS 1 menyusuri koridor untuk sampai ke kelasnya. Sedangkan kelas Galaksi adalah Sepuluh IPS 5, kelasnya para preman dan pentolan sekolah. "Eh...eh.. Lo mau kemana" ujar Galaksi sewaktu melihat Kejora akan meninggalkannya. "Lola ??" ujar Lola dengan tanda tanya. "Ya iya lah Lo b**o" ujar Galaksi tersulut emosi. "Lola mau ke kelas dong" jawab Lola. "Gaboleh. Lo ikut gue dulu" ujar Galaksi sembari menggenggam tangan Lola menuju koperasi siswa. "Loh Lola kamu kenapa kok disini" tanya Rama yang merupakan ketua kelas di kelasnya. Rama adalah teman yang baik dan tidak pernah menjahili Lola. "Eh ada Rama, iya Lola disini" ujar Lola yang tidak menjawab pertanyaan Rama. "Iya Lola disini, tapi mau ngapain?" tanya Rama dengan sabar. "Oh, Lola gatau mau ngapain. Ini tadi dia katanya namanya Galaksi bawa Lola kesini" ujar Lola sembari menunjuk Galaksi dengan tangannya. "Lola kenal Galaksi?" tanya Rama karena Rama tau Galaksi itu siapa dan bagaimana sifatnya. "Engga, Lola ga kenal" ujar Lola dengan kerucutan di bibirnya. "Lo ngapain bawa Lola kesini?" tanya Rama kemudian kepada Galaksi. "Terserah gua. Dia pacar gua. Terserah dong gua mau bawa dia kemana" ujar Galaksi yang membuat Rama terkejut. "Lola pacaran sama Galaksi?" tanya Rama dengan nada yang lembut kepada Lola. "Eng.." ujar Lola namun segera disanggah oleh Galaksi. "Iya gua sama dia pacaran. Dan gua kesini mau beliin dia baju karena bajunya basah. Jadi kalo Lo gamau liat dia sakit. Mending Lo diem. Karena debat sama Lo bikin dia tambah kedinginan" ujar Galaksi memaki Rama. Rama mengikuti Galaksi yang mengantar Lola ke kamar mandi. Galaksi dan Rama menunggu di luar. "Lo ngapain ngikutin gua sama cewek gua" ujar Galaksi sarkastik. "Lo. Motif Lo pacaran Lola apa? Kalo Lo nyakitin dia siap-siap dapet hadiah dari gua" ujar Rama dengan tatapan tajam. "Lo ga perlu tau" ujar Galaksi. Hening. Sampai Lola keluar dari kamar mandi. "Rama. Lola udah ganti baju" ujar Lola dengan senyuman yang merekah. "Iya Lola. Sekarang kita ke kelas ya" ujar Rama dengan lembut. "Eh iya kelas. Lola lupa. Yah pasti Lola nanti dihukum sama Pak Raden" ujar Lola yang sedih. "Engga kok. Pak Raden ga masuk Lola. Jadi ayo kita ke kelas" ujar Rama sambil menggandeng Lola. "Ayo.." Lola menjawab dengan gembira. Namun sebuah suara merusak kegembiraan mereka. "Lola jalan sama gua." ujar Galaksi sambil merampas genggaman tangan Rama dari Lola. Mereka bertiga pun berjalan ke arah kelas Lola. Semakin dekat dengan kelas semakin keras pula tawa dan candaan yang terdengar dari kelas sepuluh IPS 1. Namun semua tiba-tiba hening keting Lola, Rama, dan Galaksi memasuki kelas. Mereka terkejut mengapa pentolan sekolah mereka mengunjungi kelas mereka. Dan oh tidak. Dia menggenggam tangan Lola si cewek b***t. Seketika bisik-bisik pun terdengar. Namun Galaksi seakan tuli dan Lola yang tidak peka pun tidak mengetahui jika teman-temannya sedang membicarakan dia. "Cinta, Lola mau pinjem pensil dong. Pensil Lola ketinggalan dirumah hehehe" ucap Lola dengan cengiran khas nya tanpa mengerti situasi yang terjadi pada saat itu. "Eh.. iya la" ujar Cinta sembari memberikan pensil kepada Lola. Sementara itu Andra yang tadi meninggalkan Lola di jalanan sehingga membuat Lola kehujanan diberi nasihat oleh Rama. "Lain kali Lo kagak boleh kayak gitu lagi. Lo lihat gara-gara lo, sekarang jadi kayak gini" ujar Rama kepada Andra. "Ya sorry Ram, gua ga tau kalo bakal ada insiden si Galaksi juga" ujar Andra merasa menyesal. "Sekarang lo minta maaf sama Lola" suruh Rama kepada Andra. Andra pun mendekati Lola yang berada di samping Galaksi. Galaksi masih melihat pergerakan Andra dengan menatapnya tajam. "Lola sayang" ujar Andra dengan cengirannya. Memang jika saat-saat seperti ini Andra sering menggunakan kata-kata penuh cinta untuk Lola. "Ga usah panggil Lola pakek kata sayang" ujar Galaksi. "Ha...." beo satu kelas karena kaget. "Iya, Andra. Eh Andra tadi kok ninggalin Lola sih. Lola tadi itu kehujanan tau. Terus Lola dibeliin Galaksi baju. Mana pakek Lola dijahilin sama Galaksi. Katanya Lola jadi pacar galaksi" ujar Lola dengan bibir mengerucut lucu. "HAAAA..!!" ujar satu kelas kaget dengan jawaban Lola. Bukan-bukan karena Lola yang ditinggal Andra. Tapi kata-kata terakhir Lola. Galaksi nembak Lola ? "Iya Andra minta maaf ya sama Lola" ujar Andra sambil mengelus rambut Lola penuh sayang. "Ga usah pegang rambut Lola" ujar Galaksi keras setelah lamanya terdiam. "HAAAA..." beo satu kelas lagi mendengar bentakan Galaksi. "Emang Lo siapanya Lola, temen juga bukan. Pakek segala ke kelas ini lagi. Kelas Lo tuh bukan disini" ujar Andra dengan berani. "Gua pacar Lola. Terserah gua dong mau kemana-mana" ujar Galaksi yang membuat sekelas berteriak. "HAAAAA!!!?!" beo satu kelas. "Anjayyy udah mau kiamat kali ya" ujar Novi. "Rein please cubit gua" ujar Cinta. "Awwww. Sakit" ujar Cinta setelah mendapatkan cubitan dari Rein. "Gila ini bener-bener gila" ujar anak sekelas membicarakan mereka semua. "Loh Lola ga pacaran sama Galaksi" ujar Lola kebingungan. "Gua kan udah bilang. Kalo Lo pacar gua mulai tadi pagi. Lo harus inget itu. Gua ke kelas dulu. Nanti istirahat gua kesini" ujar Galaksi yang meninggalkan kelas Lola dengan kehebohan yang telah di buatnya. "Ram, itu bener?" ujar Andra memastikan. "Gua gatau. Tapi waktu ketemu di kopsis tadi Galaksi udah genggam tangan Lola" ujar Rama dengan nada lesu nya. Andra pun hanya bisa diam setelahnya. Kepergian Galaksi membuat tempat duduk Lola penuh oleh cewek-cewek yang sedang menginterogasinya. Mereka penasaran apa yang terjadi sampai Galaksi sang pentolan sekolah bisa berpacaran dengan Lola si cewek terbolot se-SMA PAHLAWAN. "Aduhh... Ini kenapa pada rame sekali. Itu Lola kenapa kok pada dikerubungi kayak gitu" ujar Bu Lina yang ternyata sudah masuk ke kelas mereka. Lola pun bernafas lega karena berkat Bu Lina dia tidak lagi sesak nafas.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD