Fasha-Adit-Dina

3248 Words

Ujung-ujungnya kagak jadi ke rumah sakit. Keduanya malah duduk di teras masjid Istiqlal. Entah bagaimana kisahnya, mereka bisa sampai disana. Sibuk ngobrol di sepanjang jalan. Sebenarnya Ferril yang lebih banyak ngomong di sepanjang jalan. Nasihatin si Ardan hahaha. Tumben-tumbenannya playboy yang satu ini lurus. Mungkin lagi gak konslet aja. "Jadi itu alasan lo, berhenti pacaran?" Ferril menggeleng lemah. Sejak kejadian ia menyanyi di panggung dan menangis disana, sejujurnya sejak itu ia telah memutuskan untuk berhenti. Dan setiap kali ingin memulai, ingin mendekati perempuan, tiba-tiba ia kehilangan rasa suka pada perempuan itu. Maka seringnya, perempuan itu ditinggal begitu saja. Ferril sudah tidak seperti dulu lagi. Ia sudah tak mudah jatuh cinta pada perempuan. Tak mudah suka pula

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD