Kenanga terjebak diantara perasaannya sendiri. Ia tidak menyangka bahwa hatinya ternyata punya rasa. Usai perbincangan dini hari menjelang subuh itu, Kenanga seolah memiliki kekuatan baru. Kekuatan Maha Dahsyat yang tidak tergantikan. Dulu Kenanga fikir dirinya adalah manusia siluman yang tidak punya rasa apapun terhadap lawan jenisnya. Ternyata dirinya salah, salah besar. Ia bukan hanya siluman, penari dan p*****r, tetapi ia masih saja memiliki hati yang namanya wanita. Hati yang juga ingin disayang, ingin diperhatikan, ingin dimanja. Jujur, ia bahagia melihat Bram mencemburui dirinya, meski Bram sama sekali tidak berbicara ingin menjadikan dirinya kekasih bahkan istri. Baginya begitu saja cukup. Ia sudah sangat bahagia. Kenanga meretas semua rasa yang dimilikinya tanpa rekayasa.