Kenanga sudah berada di ruang rias saat hari masih menunjukkan pukul 18.30. Sebelum menari ia tuntaskan dulu sholat maghrib nya. "Duh Kenanga apa kabar," suara Gugun waria yang biasa merias penari di sini. "Baik ... kamu sendiri apa kabar?" "Aduh neng, duit ane tipissss, celana ane nggak bokis lagi neng. Sejak dikau pergi." Sontak kalimat Gugun membuat beberapa teman tertawa. Gugun memang sering sekali dapat uang dari Kenanga. Biasanya Kenanga akan dengan ringan mengeluarkan lembaran ratusan ribu hanya untuk ucapan terimkasih pada Gugun yang sudah merias cantik wajahnya. Hal itu mungkin biasa bagi Kenanga namun menjadi luar biasa bagi Gugun. Gugun jadi merasa berterimakasih pada Kenanga. Uang yang sering Kenanga berikan seringkali bermanfaat untuk Gugun. Dan sejak Kenanga menjaga F