Sudah dua minggu sejak kepergian Uwo Nia. Namun Tristan belum juga menyentuh Rara. Rara mengerti Tristan masih merasa kehilangan Nenek yang sangat Dia sayangi. Caca sudah mulai beraktivitas di Kampus. Dia memilih untuk kos karena tidak tahan melihat Tristan dan Rara. Apalagi sepertinya Rara selalu bersikap mesra pada Unclenya. Itu hal yang wajar. Relung hati Caca terluka. Walau Dia sudah mencoba untuk ikhlas, namun tetap saja, rasa itu masih ada dan sulit untuk dihilangkan. Semakin lama Caca mencoba melupakan namun bayangan kebersamaan Dirinya dengan Tristan terus saja mengganggu. "Ca..!" Panggil Cintya. Caca menghentikan langkahnya. Dia memutar tubuhnya. Tak menyangka Cintya akan mendatanginya padahal Fakultas Mereka cukup jauh. "Ada apa? Tumben?" Tanya Caca. "Dapat salam dari Toni