Wina tersenyum puas, berbanding terbalik dengan apa yang sedang Safia rasakan. Pun halnya dengan Bu Neni yang juga tersenyum girang mengetahui putranya telah menceraikan Safia. Lain lagi dengan Arya. Ada rasa menyesal dengan apa yang baru saja dia lakukan. Namun Arya tak mungkin menarik kembali ucapannya. Pria itu jatuh terduduk di atas sofa. Dengan tidak ada rasa iba Bu Neni justru mengusir Safia. “Kamu Safia, karena Arya sudah menalak kamu, maka mulai malam ini kamu bukan lagi istri dari putraku dan kamu silahkan enyah dari rumah ini.” Arya terperangah. Dia sama sekali tidak menyangka jika mamanya akan mengusir Safia. “Ma! Ini sudah malam. Biarkan untuk malam ini dia tinggal di sini dulu. Besok pagi aku sendiri yang akan mengantar Safia pulang kembali ke rumahnya." Padahal Arya saja ti