Nampan Bu Neni letakkan di atas meja. Perempuan tua itu begitu saja duduk di hadapan Wina. Jangan ditanyakan lagi bagaiman ekspresi wajah Wina yang jujur ada ketakutan terselip dalam hatinya mengingat Bu Neni yang baru saja mendengar pengakuannya. Namun, perkiraan Wina jika Bu Neni akan marah tidak terbukti karena yang ada sekarang justru Bu Neni menatapnya dengan wajah berbinar setelah sebelumnya sempat terkejut. “Wina. Apa benar kamu sedang hamil?” tanya Bu Neni memastikan bahwa pendengarannya tidak sedang bermasalah. Wina mengangguk dengan menggigit bibir dalamnya. Jangan sampai ibunya Arya mengamuk padanya dan mengusirnya dari sini sebelum dia mendapatkan apa yang diinginkan dari Arya. “Iya, Tante.” "Anaknya Arya?” Kali ini Bu Neni hanya ingin memastikan jika janin yang dikandung Wi