"Kamu apa-apaan sih, Bang? Kok mendadak gini? Bukannya kita di sini dua hari lagi?" "Keadaannya mendesak, Ran. Lain kali Abang janji kita ke sini lagi lebih lama. Sekarang ayok kemasi barang-barang, Abang sudah pesankan tiket untuk besok pagi." "Enggak! Pokoknya aku masih mau di sini. Jawab jujur, sebenarnya ada apa sih?" Rani terus mendesakku. Mau tak mau aku harus menjawab jujur karena nanti pun ia akan tetap akan tahu. "Hana kecelakaan dan Farel sampai saat ini masih di sana." "Mereka lagi?!" pekiknya. "Mbak Hana yang kecelakaan kenapa Abang yang repot? Ingat, Bang! Abang itu sudah bukan suaminya lagi. Segala hal yang menyangkut Mbak Hana bukan menjadi urusan Abang!" "Masalahnya anak-anak, Ran! Kamu mikir gak sih? Kia sama Arka masih kecil, siapa yang menjaga mereka saat bundanya