Suara barang jatuh mengalihkan pandangan Leo dan Catherine. Di pintu dapur ternyata ada Aira, adik Leo.
Gadis itu terkejut dengan apa yang ia lihat. Kakaknya sedang bermesraan dengan sang pacar.
"Aira." Gumam Leo lalu melepaskan lengan Catherine dari lehernya.
"Sorry, " Ucapnya tak enak. "Aku pikir disini nggak ada orang. " Gadis itu nyengir.
"Hai, Aira. " Sapa Catherine lalu turun dari meja kabinet dapur.
Melihat penampilan pacar kakaknya pikiran gadis itu langsung macam-macam. Bagaimana tidak, Catherine memakai baju kakaknya dan rambutnya agak basah. Sepertinya mereka sudah melakukan sesuatu yang melabihi batas.
Dia tidak menyangka saja kakaknya bisa berbuat seperti itu. Setahunnya kakaknya orangnya lurus-lurus saja dan tidak akan macam-macam tapi ternyata...
"Hai, kak Catherine." Balas Aira. "Maaf kalau menganggu. " Ringis Aira.
"Ganggu apanya. " Balas Catherine. "Eh, sarapan bareng, yuk."
Aira berjalan menuju meja makan.
"Aku lagi buat kopi. Kamu mau kopi, Aira?"
"Boleh, kak."
"Oke."
Tidak lama Catherine datang dengan nampan yang berisi tiga cangkir kopi.
"Tadi kakak kamu loh yang masak. "
"Kak Leo memang biasanya masak sendiri tapi tetep aja aku atau mama yang menyuplai isi kulkasnya. " Aira terkekeh. "Seharusnya kak Leo itu nikah jadi ada yang ngurusin. " Aira melirik kakaknya. "Aku kesini disuruh mama nganterin makanan. Tadi mama masak rendang. " Diatas meja makan Aira membawa paper bag yang tadinya jatuh. Bau khas rendang menguar saat gadis itu membuka penutup kotak itu.
"Waahhh, sedap banget. Pasti rasanya enak. " Puji Catherine.
"Pasti enak lah, kak Catherine."
Leo duduk di salah satu kursi meja makan. Diam-diam ia memperhatikan Catherine yang akrab dengan adiknya. Baru kali ini dia melihat Aira cepat dekat dengan seseorang. Biasanya gadis itu jarang akrab dengan orang baru. Walaupun itu dengan sepupunya sendiri.
"Baby, clutch aku dimana? " Catherine baru ingat sedari bangun tidur dia tidak memegang ponselnya.
"Ada di kamar. Di atas nakas, " Jawab Leo.
Aira melirik kakaknya. Sepertinya hubungan kakaknya dengan Catherine sudah lebih jauh dari yang ia pikirkan.
"Aira, aku tinggal dulu bantar ya. " Catherine berniat mengambil ponselnya.
Selepas kepergian Catherine, Aira melihat kakaknya yang sedang makan.
"Kak." Panggilnya.
"Hmm." Leo balas melihat kearah adiknya.
"Aku nggak nyangka hubungan kakak sama kak Catherine udah kayak gitu. "
Leo menelan makanannya dulu sebelum menjawab.
"Maksud kamu apa? "
Aira meringis. "Masa kakak nggak ngerti maksud aku. Aku nggak nyangka aja kakak bisa kayak gitu. "
"Jangan mikir yang aneh-aneh. Apa yang kamu lihat itu nggak seperti yang kamu pikirkan. "
"Masa? "
"Kamu itu anak kecil. Jangan mikir yang aneh-aneh. "
"Usia aku udah dua puluh tahun kak. Bukan anak kecil lagi. Aku udah ngerti yang begituan. " Aira paling sebal jika di bilang seperti anak kecil. Mana ada anak kecil yang sudah kuliah.
"Jangan bilang kamu udah pacaran? " Leo berharap adiknya tidak pacaran dulu dan lebih fokus pada pendidikannya.
"Enggak. Aku nggak pacaran. Aku kaget aja lihat hubungan kak Leo sama kak Catherine sedekat itu. Kalau mama sama papa tau. Kak Leo pasti langsung di nikahin. " Gadis itu meringis.
"Kamu jangan bilang apa-apa sama mama papa. Apalagi mama. "
"Itu semua bisa di atur. Asal ada ininya. " Aira menyatukan ibu jari dan jari telunjuknya lalu menggerak-gerakkannya. Ditambah lagi gadis itu menaik turunkan alisnya.
Leo sudah hafal dengan adiknya. Ujung-ujungnya akan meminta uang untuk menutup mulutnya. Gadis itu terlihat kalem dan pendiam. Tapi sebenarnya sangat-sangat menyebalkan.
***
Didalam kamar Catherine menyalakan ponselnya yang sengaja ia matikan dari kemarin. Beberapa saat kemudian masuk berondongan pesan dari teman-temanya, kakaknya, ayahnya sampai seseorang yang ia benci dalam hidupnya.
Pesan dari Evan berada di urutan paling atas. Laki-laki itu mengiriminya puluhan pesan. Catherine tidak berniat membuka atau membalas pesan lelaki itu.
Bertemu dengan laki-laki itu kemarin saja sudah membuatnya marah sampai berujung datang ke klub dan mabuk.
"Dasar cowok b******k. " Kesal Catherine.
Evan adalah pacar Catherine saat kuliah dulu. Laki-laki yang membuat Catherine berpikiran kalau semua cowok itu b******k.
Catherine mendial nomer seseorang. Setelah diangkat gadis itu menyuruh orang yang teleponnya untuk mengirimkan baju. Dia harus pulang ke rumah. Tidak mungkin dia berada di rumah Leo terus. Stella juga belum pulang dari luar kota.
Sudah cukup ia menganggu pagi dosen muda itu. Setelah mengirimkan alamat pada orang suruhannya Catherine kembali ke dapur.
Catherine menghentikan langkahnya saat akan masuk ke dapur, bersembunyi di balik tembok. Dia mendengar namanya disebut dalam percakapan adik kakak itu.
"Kak Catherine itu cantik, kak. Aku malah lebih seneng kakak sama kak Catherine dari pada sama kak Gea. " Aku Aira. "Kak Gea emang cantik, baik, tapi nggak tau kenapa aku kurang sreg kalau kak Leo sama dia. Kalau kak Catherine itu orangnya baik, ceria, menyenangkan, kalau di ajak ngobrol nyambung. Cocok sama kakak yang terlalu cuek. "
Andai saja adiknya tahu kalau orang yang sedang di pujinya adalah cowek freak yang terus menggodanya, merepotkanya, dan sering mengganggunya.
Catherine yang mendengarnya mengembangkan senyum. Tidak menyangka saja kalau adiknya Leo menyukainya.
"Ah, sampek lupa. Papa sama mama dapat undangan acara baby shower anaknya kak Andre. Terus mama suruh aku bilang ke kak Andre untuk mewakili mama papa kesana soalnya mama sama papa nggak bisa. Ada acara ke luar kota. Dan pesan mama, kakak disuruh ngajak kak Catherine. "
"Sial." Batin Leo. Kenapa juga orang tuanya harus menyuruhnya datang bersama Catherine.
"Mama sama papa di undang langsung sama Andre? Kakak belum dapat undangan soalnya. " Leo memang belum mendapat undangan dari sahabatnya itu.
"Di undang sama orang tuanya kak Andre. Mungkin kakak nanti di undang secara langsung sama kak Andre. "
Leo hanya diam. Tapi dalam diamnya laki-laki itu berpikir tidak ada salahnya ia datang bersama Catherine. Setidaknya bersama Catherine dia bisa memperlihatkan ke semua orang jika sekarang dia sudah punya gandengan baru. Mereka akan berpikir jika ia sudah move on dari Ana Clarissa. Bisa membuat Gea melupakannya walau dengan cara yang akan membuat gadis itu lebih terluka.
"Jangan ngarepin kak Ana terus kak. Sadar... Dia itu udah punya suami. Move on. " Aira mengingatkan. Gadis itu tahu jika kakaknya masih mencintai istri sahabatnya. "Kak Catherine itu nggak kalah cantik sama kak Ana."
Catherine masih bersembunyi di tempat persembunyiannya. Dia pernah mendengar nama Ana Clarissa dari Stella. Cinta pertama Leo. Sekarang ia jadi penasaran seperti apa wanita itu? Sampai membuat seorang Leo Anggara Widyatama tidak bisa move on.