Bab 22

1258 Words

“Semalam sepertinya Mami mendengar ada keributan di kamarmu. Apa yang terjadi?” tanya Mami Eva pada anak dan mantunya yang sedang menikmati sarapan pagi di meja makan. “Maling.” “Apa?” Mami Eva dan Nabila terperanjat mendengar jawaban dari Elang. Kedua mata mereka menyoroti Elang. “Iya, ada maling. Tapi kalian gak perlu khawatir, karena maling kampung beda kelas sama maling kota. Jadi masih bisa diancam.” Elang menjelaskan dengan penuh percaya diri, sedangkan sang istri yang duduk di samping hanya mengangguk saja untuk membenarkan jawaban suaminya. “Bagaimana kamu mengancam maling?” tanya Mami Eva penasaran dengan tindakan si bontot kesayangannya itu. Meskipun memiliki empat orang anak, tetap saja Elang adalah anak kesayangannya. Elang menceritakan kronologinya secara detail. Tak terl

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD