“Oi, ngapain lu di sini? pakai cara melamun lagi, mikirin apa?” Rafan datang-datang langsung menepuk pundak Elang. Dari jauh dia sudah melihat Elang duduk di pos ronda sendirian menatap langit yang terlihat sedikit bintang. “Ngapain lu di sini?” Bukan menjawab, Elang malah tanya balik, melirik Rafan sekilas. “Gua tanya lu, kenapa tanya balik?” Membuang napas perlahan. “Gua ke sini karena bini gua tidur. Gak bisa mantap-mantap. Mang ngeselin, tapi sudahlah, yang namanya juga ibu menyusui, banyak tidur daripada bangun.” Elang sama sekali tak nyambung jika tentang anak. Maklum saja, usia pernikahannya baru memasuki dua bulan, sentuh menyentuh pun belum ada peningkatan. “Gua ke sini menghindar dari Liana.” Menadah wajah ke langit, bayangan tadi sore masih segar diingatannya. Mengotori piki