Bab 41

1810 Words

“Gimana kabar lu hari ini? Masih sakit perutnya?” Elang pulang langsung menanyakan kabar Liana. Mereka sudah menjalani rumahtangga layaknya pasangan normal lainnya, hanya saja mereka belum saling terbuka akan perasaan masing-masing. Yang terpikirkan hanya menjalani apa yang telah mengikat keduanya—pernikahan. Jangan tanya tentang hubungan intim, mereka hanya melakukan dua kali dan satu kali dengan menggunakan alternatif lain. “Udah sembuh.” Elang mengerut alis, sorotan matanya tertuju pada rambut yang tergerai indah itu—masih sedikit lepek. “Keramas ya?” Liana tercekat, matanya mendelik tajam. “Kenapa? Minta jatah? Gak, gue gak mau.” “Hei, kita ini suami istri. Kenapa ketus banget?” omel Elang meradang. “Gue baru aja keramas ya! Jangan coba-coba bikin gue keramas lagi,” tegas Liana.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD