"Sepi banget, gak ada suara tangisan bayi." Elang mengamati kediaman Rafan. Sebelum berangkat masih terdengar suara tangis ABC, sekarang malah hanya terdengar suara jangkrik. "Tidur. Kita aja pulang udah jam 11." Rafan mengetuk pintu sembari memberi salam. Yang membuka pintu hanya Mbok Nana karena sengaja belum tidur biar ada yang bukakan pintu ketika Rafan pulang. "Luna mana?" tanya Rafan. "Tidur. Non Liana juga sudah tidur." Mereka masuk melihat Liana dan Luna tidur di antara ketiga bayi di atas hamparan ambal bulu tebal. Rafan melipat lengan baju lalu membopong istrinya ke kamar. Tak tinggal diam, Elang juga melakukan hal yang sama. "Tidur di sini aja! Masih ada kamar kosong.". Rafan memberi tawaran, kasihan juga jika teman sekolahnya itu harus mengangkut Liana, meskipun bobot tu