Menunggu semalaman, ternyata terjadi pemadaman lampu secara bergiliran sampai menjelang pagi. Subuh baru ada cahaya yang masuk ke dalam kamar, dibarengi dengan ketukan pintu dari luar, mereka bangun. “Cepat bangun! Shalat berjamaah,” kata Rafan. Dia yang bertugas membangunkan semua orang yang ada di villa itu untuk shalat subuh berjamaah. Mereka melupakan tujuan mereka semalam, sekarang saatnya mereka shalat subuh dua rakaat yang di imami oleh Zayyan. Tiba-tiba saja Liana merasakan ada kekosongan di hatinya. Iya, dia tidak melihat orangtuanya shalat berjamaah. Hatinya mulai bertanya kabar tentang ibunya yang ditinggal di rumah sakit. “Kenapa? Kangen mama?” tanya Elang seolah dia dapat memahami apa yang sedang dipikirkan Liana. Tepat sasaran, Liana mengangguk kepala. “Kita jenguk mere