Bab 32

1432 Words

“Jadi apa yang harus kita lakukan?” tanya Elang, mendadak bingung karena gugup. Tak jauh berbeda dengan yang dirasakan Liana. Dia menggaruk kepala sembari memikirkannya. “Mandi dulu kali ya.” Elang spontan mengangkat kedua ketiak, mencium bergantian. Tubuhnya terasa lengket habis dari rumah sakit, tapi tak ada bau. Dia beranjak ke kamar mandi dan kebetulan Liana pun melakukan hal yang sama hingga mereka berhenti di depan pintu, saling menoleh. “Lu duluan.” Liana masuk lalu keluar lagi. “Handuk.” Elang tak merespon dengan gerakan tubuh atau dengan lisan. Hanya tatapan saja. Justru itu semakin membuat Liana semakin gugup. Mengambil handuk dan baju yang dibutuhkan, segera kembali ke kamar mandi. Pintu ditutup rapat, dia bersandar di balik pintu sambil mengatur napasnya. “Ya Allah, ken

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD