Bab 39

1306 Words

“Kenapa belum ganti baju? Apa lu gak jadi ikut?” tanya Elang melihat Liana masih uring-uringan di atas kasur. Sedangkan dia sendiri sudah memakai baju batik lengan panjang, lengkap dengan kopiah hitam. “Pergi sendiri aja ya. Tiba-tiba perut gue gak enak.” Wajah Liana terlihat pucat, memegang perutnya yang terasa kram. “Apa sebaiknya kita ke puskesmas?” Elang mendekat, meletakkan telapak tangan di kening Liana. Tak terasa panas. “Gak usah. Perut gue biasa kram kalau lagi haid.” “Lalu gimana? Minum obat?” Terlihat segurat kekhawatiran di wajah Elang. Dulu mungkin tidak, tapi setiap hari tinggal satu atap, apalagi sudah berbagi kamar rasa respect itu akan hadir dan semakin erat ketika mereka sudah pernah merasakan peluh di bawah selimut yang sama. “Kompres pakai air hangat.” “Tunggu, gu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD