Bab 43

2115 Words

“Hah, apa ini?” Luna memekik ketika mendapatkan sebuah foto Elang duduk di warung semeja dengan perempuan. Tak ada Kang Beni yang biasa menemaninya makan siang. Foto itu di dapat dari Kang Deni, wartawan tanpa gaji, ketika memegang hp sudah seperti memegang kamera, menjepret semua yang dia lihat, terutama menyangkut bau-bau perselingkuhan. “Ada apa? Serius banget?” Liana tak memegang hp karena tak ada notifikasi yang masuk. Dia asik mencomot gorengan yang ada dalam piring. “Lo lihat ini!” Luna memperlihatkan layar hpnya yang memperlihatkan dengan jelas Elang tertawa bersama dengan seorang perempuan. “Oh.” Liana tak menanggapi. Asik menghabiskan sisa gorengan di tangannya lalu mengambil yang baru tapi tangannya malah ditepuk Luna. “Jangan asik makan! Lo harus lihat ini dulu!” Harusnya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD