Bab 18

1127 Words

Rindu merutuki diri karena tidak bisa berkutik ketika tangannya dikunci di belakang tubuh. Meronta pun percuma dan hanya akan membuang-buang tenaga. Satu-satunya hal yang bisa dia lakukan hanya berpikir. Rindu tidak menyangka sang tuan muda yang terlihat dingin tak tersentuh hati wanita kecuali Anyelir, sanggup melakukan hal gila seperti ini. Tentu saja itu hanya dugaan Rindu karena sesungguhnya cinta itu tidak benar-benar hadir dalam hati Langit untuk Anyelir. “Mas ....“ “Hmm ... iya, Sayang.” “Ih, jijik!” seru Rindu. Kalimat menggoda Langit bukan membuat Rindu meleleh malah membuatnya muak. Langit terkekeh. “Nggak pernah dipanggil ‘Sayang’ ya sama cowok?” Rindu masih perawan. Setidaknya itu informasi yang Langit terima dari gadis itu melalui kartu identitas. Dia mengurai cekalannya p

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD