Gynta berdiam diri didalam kamarnya. Malam sudah semakin larut dan Vino belum pulang juga. Gynta mendesah kesal mengingat sikap Vino padanya siang tadi. Dia tidak habis pikir dengan Vino, menurunkan dirinya didalan tol dan pergi begitu saja sampai larut malam. Dan sebenarnya jika Gynta berpikir lebih jauh, dia belum percaya kalau dirinya menikah dengan seseorang seperti Vino. "Kenapa aku mau menikah dengannya? Apa waktu itu aku yang mengatakan, ya? Sekarang jika harus dipilih, aku lebih memilih mendapat pengasuh baru daripada harus menikah dengannya. Lagipula aku sudah dewasa, aku bisa hidup sendiri," gerutu Gynta dan dia kembali mendesah. Gynta keluar dari kamar dan berjalan kearah dapur. Dia membuka lemari es dan mengambil botol minuman air putih lalu menuangkannya kedalam gelas