Kelulusan

1006 Words
Yasmin kayuh sepedanya dengan senyuman manisnya juga penuh semangat. Kembali ia temui para anak didiknya yang pasti sudah menunggu kedatangannya disebuah taman yang tak jauh dari rumahnya. Dan benar saja, kini mereka telah bersiap dngan wajah antusias untuk kembali belajar. "Assalamu'alaikum.." salam Yasmin dengan riangnya. "Wa'alaikumussalam, Miss Yasmiiiiin.." jawab mereka semua seraya menyalami takdzim punggung tangan Yasmin. Termasuk Arya yang berada diantara mereka. “Miss Yasmin, will say thank you so much because you have given me encouragement and prayers. as a gift, Miss Yasmin has a present for all of you guys. Tadaaaa... lollypop candy,” ucap Yasmin dengan bahagianya. Dan seketika mereka menghambur kearah Yasmin dengan bersemangat juga ekspressi wajah yang ceria untuk mengambil permen-permen yang ada digenggaman tangan Yasmin. "Yeeeeeay thank you so much Miss Yasmiiiiin.." sorak mereka bersamaan. "Your wellcome.. come say Alhamdulillah.." "ALHAMDULILLAH..." ucap mereka bersamaan. Hari itu Yasmin kembali merasakan kebahagiaan lewat suatu hal sederhana yang begitu bermakna. Dari keceriaan kelimabelas anak didiknya yang berprofesi sama dengan Arya. Setelah selesai mengajar, kini Yasmin segera kembali pulang untuk melanjutkan mengajar les para anak didiknya dirumah satu jam mendatang. Hal itu terus berulang hingga Yasmin mulai memasuki hari terakhir Ujian Nasional. Hari itu sungguh membuatnya cukup putus asa sebab memang ia yang tak terlalu mahir pelajaran Matematika. Sebab kelemahannya ialah menghapal rumus. Namun ada Laysa dan Bintang yang selalu menyemangati juga memberikan dukungan jika Yasmin mampu melewatinya. Sebab Yasmin memang seorang anak yang cerdas. Hal itu pun membuat Yasmin lebih percaya diri, dan tetap yakin jika jawaban yang ia pilih ialah jawaban yang paling tepat. "Bismillah, Ya Allah. Semoga saja hasilnya memuaskan dan aku benar-benar berhasil jadi lulusan terbaik. Aaamiiin.." monolog Yasmin yang tengah mengayuh sepedanya menuju rumah. *** Hari ini adalah hari dimana pengumuman kelulusan akan dilangsungkan. Dengan mengucap basmalah Yasmin berangkat menuju sekolahnya. Tentunya sebelum itu ia meminta doa sang Nenek untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Agar mimpinya benar-benar menjadi suatu kenyataan. "Nek, doakan,Yasmin, ya, Nek. Semoga saja impian, Yasmin, bisa segera terwujud," ucap Yasmin yang kini duduk simpuh dihadapan sang Nenek seraya menyalaminya takdzim. Nenek belai kepala Yasmin dengan lembut seraya ia kecup ubun-ubunnya. "Aamiin, Neng. Aaamiiin Yarabbal Alamiin. Doa, Nenek, teh akan selalu menyertai kamu, Eneng. Dan, Nenek, yakin kalau, Yasmin, teh pasti berhasil, sayang," jawab Nek Fatma dengan yakin. "Aaamiiin Ya Allah Allohumma Aaamiiin. Yasudah atuh, Nek, kalau begitu Yasmin berangkat dulu ya. Assalamu'alaikum," pamit Yasmin seraya memeluknya hangat. Nek Fatma balas pelukan sang cucu tercinta tak kalah hangat. "Iya, Neng, Wa'alaikumussalam. Hati-hati ya, Neng," jawab Nek Fatma. Setibanya disekolah, Laysa dan Bintang sudah menunggunya didepan gerbang sekolah. Dan kini dengan segera mereka menggandeng Yasmin untuk segera berbaris dilapangan sekolah. Sebab sebentar lagi, pengumuman kelulusan akan segera berlangsung. Tak berhenti Yasmin panjatkan doanya agar mendapatkan hasil yang terbaik. Agar ia tak mengecewakan sang Nenek juga segera dapat membahagiakannya. Dan kini kepala sekolah mulai menaiki mimbar untuk segera mengumumkannya. Jantung Yasmin pun semakin berdebar kencang. Hingga sebuah nama disebut kala itu. Dan sungguh, tangis bahagia Yasmin tak dapat terbendung lagi. Sebab memang betul seorang Yasmin Nur Laila yang berhasil mendapatkan gelar lulusan terbaik dan otomatis ia akan mendapatkan beasiswa penuh disebuah perguruan tinggi negeri impiannya di Bandung. Ucapan selamat serta doa pun kembali Yasmin dapatkan. Dan kini dengan segera kembali Yasmin kayuh pedal sepedanya dengan penuh kebahagiaan. Sudah tak lagi sabar ingin menyampaikan berita yang sungguh membahagiakan juga pasti sudah ditunggu-tunggu oleh sang Nenek. Namun ternyata, setibanya Yasmin dirumah Nek Fatma masih berada di pasar. Sebab kini waktu masih menunjukan pukul sebelas siang. Dan Nek Fatma biasa kembali pulang bada Dzuhur. Dengan segera Yasmin pun pergi ke pasar sebab ia tak lagi mampu menunggu. Setibanya disana ternyata Nek Fatma tengah diserbu oleh para pembeli langganannya. Dengan segera Yasmin pun membatunya. Membuat Nek Fatma merasa begitu bahagia karenanya. "Assalamu'alaikum, Nek," salam Yasmin seraya menyalami sang Nenek takdzim. "Wa'alaikumussalam, Neng. Kamu teh kenapa gak tunggu Nenek dirumah saja atuh. Kamu lupa bawa kunci?" tanya Nek Fatma seraya membelai wajahnya. "Alhamdulillah, Yasmin, bawa kok, Nek. Yasmin, datang kesini itu, karena, Yasmin, mau kasih ini ke, Nenek," jelas Yasmin seraya memberikan sebuah amplop yang berisikan surat pernyataan jika Yasmin mendapatkan beasiwa kesebuah perguruan tinggi negeri impiannya. "Ini teh apa, Neng? Pasti uang hasil les ya? Kan Nenek, kan sudah bilang, Neng, disimpan saja untuk biaya kuliah kamu nanti, sayang," tanyanya lagi. "Sok dibaca saja atuh, Nek," jawab Yasmin seraya merangkul bahu sang Nenek. Kedua mata, Nek Fatma seketika berbinar indah setelah membacanya tangis bahagianya pun mulai pecah seraya ia peluk dengan begitu hangat tubuh Yasmin sebab rasa bahagia bercampur bangga yang kini tengah ia rasakan. "Masha Allah, Neng. Alhamdulillah, Nenek, teh bangga sekali sama kamu, Yasmin. Terimakasih ya, Neng," ucap Nek Fatma penuh dengan kebahagiaan. Yasmin balas pelukan sang Nenek tak kalah hangat. Hingga airmata bahagianya kembali menitih dikedua pipi mulusnya. "Seharusnya, Yasmin yang bilang terimakasih ke, Nenek. Karena ini semua bisa, Yasmin, dapatkan itu berkat doa, usaha, juga setiap kerja keras, Nenek," Nek Fatma pun mengangguk pasti seraya ia lepaskan pelukannya dengan perlahan seraya ia tangkup wajah Yasmin dengan kedua tangannya. "Nenek, yakin kamu pasti akan menjadi anak yang sukses dan bahagia dunia akhirat, sayang. Karena kamu teh anak bageur yang selalu membahagiakan, Nenek, sejak kamu kecil," ucap Nek Fatma penuh dengan keyakinan. "Aaamiiin Ya Allah. Aaaamiin Aamiin Yarabbal Alamiin," jawab Yasmin penuh rasa syukur. "Pengumuman sadayana, cucu saya, Neng Yasmin, teh sudah lulus. Alhamdulillah, Neng Yasmin, berhasil jadi lulusan terbaik tahun ini," pekik Nenek dengan lantang penuh rasa bangga. "ALHAMDULILLAH.." ucap para pedagang lainnya. Yang tak lain adalah teman-teman Nek Fatma. Dan mereka pun memberikan ucapan selamat kepada Yasmin yang memang sudah dikenal sebagai seorang anak yang berbakti juga santun. *** “Dari Sahabat Abu Abdurrohaman bin Mas’ud ra ia berkata : “Aku pernah bertanya kepada Nabi Muhammad Saw, apakah amal yang paling utama? Beliau menjawab (salat diawal waktu). Aku bertanya lagi, kemudian apa? Beliau menjawab (berbakti kepada kedua orang tua ). Kemudian aku bertanya lagi Kemudian apa? Beliau menjawab (jihad dijlan Allah).” (HR. Muttafaqun ‘Alaih) "Berbanggalah ketika kau mampu membahagiakan orangtuamu. Karena disitulah letak keridhaan dari Tuhanmu." -Tulisannisa-
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD