36. Akad Kedua

1455 Words

“Ini buru dipasang lagi!” Ranti memasangkan kembali infus di tangan Naina, walau hanya tempelan plester saja. “Entaran aja, Ma. Bang Rion juga masih lama, kan?” Hanya lima belas menit lagi. Naina sudah sangat cantik dengan make up pengantinnya, menatap pada cermin bahwa kali ini, dia akan bahagia selamanya di samping abangnya. ‘Setelah ini, Nai akan tunjukan semua rasa sayang Nai untuk Abang. Biar Nai yang akan melayani Abang seperti selama ini Nai jaga Abang.’ Dirinya sangat kasmaran. Bermain dengan detak jantung dan rasa gugup. “Ini nanti aku-” Sontak, Naina menarik kain jaritnya untuk berlari ke toilet. Perutnya terasa mual dan ingin muntah. Ranti segera menyusul untuk mengusap tengkuk putrinya itu. Mual di awal kehamilan, tentu sangat wajar. “Kita belum periksa kandungan kamu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD