BAB 20 Lebih baik aku melihat dinginnya pandanganmu, daripada harus menghadapi air matamu saat mata kita saling bertemu. ΔΔΔ Andre maupun Anaya sama-sama diam. Canggung? Tentu saja. Setelah ciuman itu berakhir, Anaya langsung diam bahkan menatap Andre pun tidak. Masih marah? Sangat. Bahkan Anaya kelewat kecewa pada pria itu yang tiba-tiba menciumnya seperti tadi. Anaya bahkan terlihat seperti orang bodoh yang sama sekali tidak mengerti bagaimana caranya membalas permainannya. Sebut saja Anaya payah dalam hal yang satu itu. Andre sedang duduk di sofa, mengerjakan tugas kampusnya, sesekali melirik ke arah Anaya yang sedang membaca n****+ di atas tempat tidurnya. Sedari tadi pria itu ingin sekali mengatakan 'maaf' pada Anaya, tapi diurungkannya. Jam sudah menunjukkan pukul tiga, sore. D