Nineteen

2215 Words

Aku meregangkan badanku yang terasa pegal-pegal. Tunggu! Sepertinya ini bukanlah mobil Bisma. Aku membuka mataku dengan sempurna dan melihat kesana-kemari sembari berpikir, dimana tempat ini. Ah...aku ingat. Ini adalah rumah Bisma. Tepatnya aku baru saja bangun di sebuah kamar yang dulu pernah ku gunakan sebentar untuk mandi. "Kok aku bisa disini sih? Bukannya tadi di mobil Bisma ya?" bingungku. Aku melangkahkan kaki ke arah pintu dan membukanya, kemudian berjalan mencari sosok Bisma. "Selamat sore, Non. Apakah Anda mau mandi sekarang? Semua keperluan akan kami siapkan." Aku tersenyum ke arah pelayan wanita yang menunduk ramah padaku. "Dimana Bisma?" tanyaku. "Den Bisma sedang beristirahat di kamarnya, Non." jawabnya. "Dimana kamarnya? Boleh aku melihatnya?" Pelayan itu mengangguk k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD