When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Sudah empat hari Nada tidak bertemu dengan Sam, entah mengapa dia kemarin lusa menelpon hanya memberi tahu kalau tidak bisa pergi menjemput Nada pergi ke kampus, selama di kampus juga tidak kelihatan batang hidungnya, biasanya juga sering banget mampir ke gedung ekonomi, udah kayak gedung fakultas sendiri. Ada rasa kesal saat waktu telpon itu Nada cuma jawab "Oh". Nada kira cuma gak bisa jemput karena dia sibuk, tapi ini seperti menghilang, apa dia ada salah ya sama Sam. "Apa coba ditelpon aja ya", tapi masa cewek telpon cowok dulu sih. Dilihat dari status WA dia sedang offline. "Nad, bentar lagi giliran kamu ya", panggil Toni yang membuyarkan lamunan Nada, saat ini dia sedang bantu Toni pemotretan temennya yang punya online shop. Dia udah ganti baju dan di make up natural sama mbak Na