When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Sejak kejadian pemotretan untuk online shop mbak Nadia, hubungan Nada dan Erga mulai merenggang. Nada sengaja menjauhi Erga karena dia tidak nyaman bersamanya. Beberapa kali ajakannya makan ke kantin, belajar ke perpus apalagi ingin mengantarkan pulang selalu ditolak Nada dengan berbagai alasan, seringnya sih Saras dan Mitha yang jadi tumbal. Sore ini Erga menemui Nada kembali setelah selesai kelas perkuliahan. "Nad, aku mau kasih ini ke kamu, jangan lupa datang ya?". Erga menyerahkan selembar kartu di dalam amplop warna biru muda. "Apa ini?". Sambil membaca kertas yang tertulis sebuah nama. "Hanya Party kecil-kecilan, kamu harus datang ya". "Ulang tahun ya?. Aku usahain ya Ga, makasih undangannya". "Sama-sama, aku duluan ya", sambil berlalu melambaikan tangannya. "Aku tunggu Nad, ja