Bulan purnama semakin meninggi di langit Jakarta dengan begitu anggunnya. Angin malam pun berhembus dengan lembutnya, seakan ingin meninabobokan penduduknya. Jalanan di Jakarta tampak telah lenggang dari kepadatan kendaraan bermotor di jam kerja. Yang sangat sering kali membuat macet jalanan di Jakarta. Hingga membuat frustrasi pengguna jalan yang terjebak kemacetan, yang semakin parah dari hari ke hari. Walaupun sudah dilakukan berbagai cara untuk mengatasinya. Oleh penguasa Jakarta dari waktu ke waktu. Tampak di jalanan yang sepi itu, taksi yang dikemudikan Joko, meluncur tanpa hambatan sedikit pun, di jalan yang seakan tanpa ujung sama sekali. Di dalam taksi itu, Joko nampak ditemani oleh Ketrien. Yang ingin menuju ke tempat kostnya. Setelah melakukan aktifitasnya. "Hm ...! seperti