Waktu terus berjalan, jarum jam sudah menunjukan jam 9 pagi. Waktu menjadi molor, karena taksi yang dikendarai oleh Joko terjebak macet di jalanan Jakarta, di mana orang-orang bersiap untuk berangkat kerja. Namun akhirnya mereka pun tiba di rumah Ketrien. Suasana pun sudah begitu ramai. Hingga Joko pun harus memarkirkan taksinya jauh dari rumah Ketrien. Mereka bertiga lalu keluar dari dalam taksi itu. Sri langsung saja menelepon Tejho, untuk menjemput mereka bertiga. Karena mereka bertiga merasa malu dengan mayoritas pelayat yang tak dikenal oleh mereka sama sekali. "Jho, jemput kami bertiga. Kami malu masuknya," kata Sri, langsung to the poin di dalam teleponnya itu. "Iya, tunggu sebentar. Memang kalian di mana?" tanya Tejho. "3 rumah dari rumah Ketrien," sahut Sri. "Otw ...," timpa