Bab 6

1010 Words
Siang hari itu Alexa makan berdua dengan ibunya di kamar, dia mengatakan pada Anna jika Morgan saat ini ada sesuatu yang harus di kerjakan yang membuat dia keluar dari mansion. "Ngomong-ngomong suamimu kerja apa Alexa?, dari mansion dan orang tuanya sepertinya dia sangat kaya?" tanya Anna yang membuat Alexa bingung harus menjawab apa, karena, Alexa sama sekali tidak tau apa pekerjaan suaminya, "Alexa" panggil Anna ketika Alexa diam saja. Namun ketika Alexa ingin menjawab, ponselnya berdering yang membuat nya lega. "Sebentar, M , aku akan mengangkat telefon" kata Alexa yang lalu menjauh dari mamanya. Alexa memilih untuk pergi ke kamarnya yang tadi dia pakai saat di rias oleh para perias pengantin, untuk mengangkat telefonnya yang ternyata itu adalah telefon dari suaminya. "Halo" ucap Alexa. "Maafkan aku, aku ada pekerjaan yang harus aku kerjakan dan tidak sempat mengatakan padamu, karena aku tadi melihat kalau kau sedang tertidur dengan Mama" kata Morgan dari seberang sana. "Oh itu.. tidak apa aku mengerti kau pasti tidak bisa cuti mendadak maka dari itu kau harus bekerja di siang hari" kata Alexa yang membuat Morgan tersenyum tipis di seberang sana. "Aku akan pulang sedikit terlambat" kata Morgan. "Baiklah, hati-hati jika pulang nanti" kata Alexa. Alexa tersenyum sendiri ketika dia dan suami barunya berbicara sedikit kaku dan terdengar sangat datar. Alexa memilih untuk tidak kembali ke kamar Anna, namun dia sebelumnya sudah berbicara kepada perawat Anna untuk menunggunya di kamar ibunya. ***** Sedangkan di kantor Morgan memang ada pekerjaan yang tidak bisa di tinggal dan di wakilkan. Dia bersama dengan asisten pribadinya Dafa menyelesaikan pekerjaan mereka dengan cepat yang akhirnya sebelum jam makan malam Morgan sudah pulang ke mansion. Alexa sedikit terkejut ketika Morgan sudah datang sebelum makan malam. Dia saat ini membantu para pelayan untuk menyiapkan makan malam, meskipun tadinya para pelayan menolak namun Alexa memaksa untuk membantu mereka. "Kau sudah pulang?" Kata Alexa menyambut Morgan. "Aku kira kau akan pulang larut karena kau tadi mengatakan jika kau akan pulang terlambat" sambungnya. "Pekerjaanku selesai lebih awal, jadi aku langsung pulang" kata Morgan yang di angguki oleh Alexa. Morgan memilih untuk pergi ke kamarnya dan Alexa membiarkannya. Setelah selesai Morgan pergi ke bawah untuk makan malam bersama istri barunya. Alexa sendiri langsung mengambilkan makanan untuk Morgan . "Terima kasih" kata Morgan yang di respon Alexa dengan senyuman. "Besok aku akan mulai bekerja" kata Alexa memulai pembicaraan. "Makanlah terlebih dahulu baru kita mengobrol" kata Morgan yang di angguki oleh Alexa, kini Alexa tau jika Morgan tidak suka pada saat makan ada pembicaraan. Mereka benar benar makan tanpa percakapan sama dekali, hanya dentingan sendok dan garpu yang terdengar di telinga mereka. "Boleh aku bicara sekarang?" tanya Alexa dengan hati hati yang di angguki oleh Morgan. "Besok aku akan mulai bekerja" kata Alexa memberitahu. "Aku akan mengantarmu" kata Morgan. "Tidak, itu tidak perlu, aku mengatakan ini hanya ingin memberitahumu" tolak Aexa, tentu saja dia menolak, dia merepotkan Morgan terlalu banyak. "Lalu, bagaimana cara mu untuk berangkat ke tempat kerjamu" kata Morgan. "Aku akan naik taxi seperti biasanya" kata Alexa. "Di sini kawasan perumahan yang di mana taxi tidak akan lewat" kata Morgan yang membuat Alexa berfikir, dia juga sebenarnya sudah tau, jika taxi tidak mungkin lewat sana, mengingat perumahan di sekitar sini rata-rata mempunyai mobil, dan taxi tidak akan lewat sana. "Lagi pula kakimu masih sakit, sebenarnya kau tidak perlu bekerja lagi karena kau sudah menjadi istriku, aku akan menanggung semua kebutuhanmu" kata Morgan. "Jangan, kau sudah terlalu baik denganku dan ibuku, aku tidak mau merepotkanmu dengan menambah biaya hidupku, kau bersedia menikah denganku saja aku sungguh berterima kasih" kata Alexa yang tentu saja langsung menolaknya. "Sama sekali tidak merepotkan, meskipun pernikahan kita karena kesepakatan dan keuntungan bersama, tapi, pernikahan kita sah dan tercatat di mata negara" kata Morgan. "Itu sungguh tidak perlu, terima kasih atas tawaranmu tapi aku akan tetap bekerja, selain mendapatkan uang, aku senang dengan pekerjaanku" kata Alexa yang tetap menolak. "Baiklah terserah kau saja" kata Morgan. "Tapi, setidaknya terima tawaranku yang akan mengantarmu" kata Morgan. Sebenarnya ada alasan sendiri Alexa menolak niat baik Morgan, dia belum siap untuk semua temannya tau kalau dia sudah menikah, apalagi pernikahannya atas kesepakatan bersama jika Morgan mengantarnya tempat kerjanya. Tapi melihat Morgan yang memaksa akhirnya Alexa menyetujuinya. Setelah berbincang Alexa kembali ke kamarnya yang berada di sebelah kamarnya. Morgan nampak mengerutkan dahinya karena Alexa ingin masuk ke sana. "Kenapa kau masuk ke dalam kamar itu" kata Morgan yang membuat Alexa yang tadinya ingin masuk tidak jadi. Alexa terlihat bingung dengan pertanyaan morgan. "Apa maksutmu? bukankah ini memang kamarku?" tanya Alexa tidak mengerti. "Kamarmu di sini bersamaku, kenapa kau masih menempati kamar tamu" kata Morgan memberitahu yang membuat Alexa tersentak. "T-tidur bersamamu?" tanya Alexa. "Kau istriku, tidak seharusnya kita tidur berpisah, jika suatu saat orang tuaku datang tiba-tiba dan kita tidur terpisah maka dia akan curiga, terlebih Mama juga ada di dalam rumah ini, meskipun dia mungkin tidak bisa ke mana-mana saat ini, tapi kita tidak tahu ke depannya nanti" kata Morgan yang membuat Alexa mengerti, dia bahkan lupa tujuan Morgan menikahinya untuk membungkam orang tuanya agar tidak mendesaknya lagi untuk menikah. "Maaf aku melupakan itu" kata Alexa. "Seperti janjiku padamu waktu itu, aku tidak akan bertindak macam macam dan tidak akan menyentuhmu kecuali jika kau mengizinkannya" kata Morgan. "kita hanya akan tidur berdua di ranjang yang sama tanpa melakukan apapun" kata Morgan yang di angguki pelan oleh Alexa. Dia sedikit ragu namun memang ini perjanjian mereka, mereka menikah atas dasar kebutuhan satu sama lain, Alexa tidak bisa egois karena hanya membuat dirinya untung saja. Alexa pun akhirnya masuk ke dalam kamar Morgan untuk yang pertama kali nya, kamar yang dominan dengan warna putih abu dan sangat luas dan mewah, Alexa mengira jika kamar Morgan pasti adalah kamar utamanya. Sebelum tidur, Morgan menunjukkan sedikit tentang ruangan ruangan di kamarnya, Morgan juga sudah menyiapkan peralatan alAlexa di walk in closet. "Ini sangat berlebihan Morgan, tidak seharusnya kau menyiapkan ini semua, aku mempunyai baju dan peralatanku sendiri" kata Alexa yang merasa tidak enak "Tidak apa-apa, kau harus memakainya, terlebih saat orang tua ku ke sini" kata Morgan yang selalu memakai nama orang tuanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD