BAB 87

1194 Words

Indah terus termenung. Berdiam diri memikirkan Maya.Seharusnya Dokter tidak memberi tahu penyakit wanita itu di hadapan semua orang dan Maya sendiri.Karena bisa membuat kaget pasien dan akhirnya semakin drop. Seharusnya hanya keluarga yang diberi tahu sebagai privasi. Tapi Dokter seolah memiliki dendam pribadi pada Maya. Memberitahu penyakitnya tanpa bertanya apakah mereka adalah keluarganya atau tidak. "Heh! Bengong aja. Kami pulang dulu ya?" Novi menepuk pundak Indah. Ada rasa tak rela teman-temannya pulang. Sebab wanita itu kembali merasakan sepi. "Hem… mau pulang ya? Baiklah," ucap Indah pasrah. Novi langsung memeluk Indah. "Iya pulang. Baik-baik jagain Adira. Semangat single mom!" ucap Novi seraya mengangkat tangan kanannya dan mengepalkan lima jarinya. "Semangat!" katanya lagi terse

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD